Perihal sore....
Entah sampai kapan harus kehilanganmu, sebagai tempat berbisik bisik asmara, sebagai tempat bercerita suka'duka, kini malam ku telah di Gilas dan hantam sepi, terkadang sepi mengancam mimpi,
Perihal sore....
Entah sampai kapan harus kehilanganmu, tidur ku mulai tidak lelap, di hantui rasa sepi berkepanjangan, kadang berharap menunggu pagi cepat kembali, berharap bau bau arunika muncul lagi
Perihal sore......
Entah sampai kapan harus kehilanganmu, kehilangan mu seperti candu, berharap bau bau arunika muncul lagi, untuk kesekian kalinya.
Muara labuh, Arif Budiman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H