Lihat ke Halaman Asli

Pendapat Al Ghazali Mengenai Pendidikan Akhlak

Diperbarui: 9 Mei 2024   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikumWr.Wb..

Semoga Teman-teman Kompassiana Selalu Di Sehatkan Selalu..Aamiin.

Disini Saya Akan Menjelaskan Sedikit Tentang Pendidikan Akhlak Pandangan Imam Al-Ghazali,Berikut Penjelasannya:

Imam Al-Ghazali merupakan ulama besar muslim yang memiliki semangat intelektual sangat tinggi dan terus-menerus ingin tahu dan mengaji segala sesuatu. Dari kondisi yang sangat cinta pada ilmu tersebut kemudian membentuknya menjadi pandai dalam segala bidang keilmuan, sehingga menjadikannya salah satu dari beberapa tokoh Islam yang paling besar pengaruhnya dalam sejarah agama Islam.

Pendidikan merupakan sistem dan cara untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Dalam Islam pendidikan itu ada tiga istilah yang digunakan, Kata Tersebut Yaitu  at-Tarbiyah, at-Ta'lim, dan at-Ta'dib.

Akhlak Adalah salah satu dari ajaran Islam yang harus dimiliki oleh setiap individu muslim dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, akhlak sangat penting bagi manusia dalam hubungannya dengan sang Pencipta dan dengan sesama manusia.  Tujuannya agar mempengaruhi kualitas kepribadian seseorang yang menyatukan pola pikir, sikap, dan Perbuatan.

Menurut Imam Al Ghazali Dalam Kitab Ihya Ulumiddin, Mendefinisikan Akhlak Suatu Sifat Yang Tertanam Dalam Jiwa Yang Menimbulkan  Perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan Pemikiran Dan Pertimbangan Terlebih dahulu.

Akhlak merupakan bentuk jamak dari khulq, yang secara etimologi berarti kebiasaan, perilaku, sifat dasar dan perangai. Dari beberapa kata ini dapat dilihat bahwa ia merupakan sifat dasar yang dimiliki oleh seseorang. Arti akhlak secara terminologi merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu didalam diri seseorang.  

Menurut Imam Al-Ghazali, lafadz khuluq dan khalqu adalah dua sifat yang dapat dipakai bersama. Jika menggunakan kata khalqu maka yang dimaksud adalah bentuk lahir, sedangkan jika menggunakan kata khuluq maka yang dimaksud adalah bentuk batin. Karena manusia tersusun dari jasad yang dapat disadari adanya dengan kasat mata (bashar), dan dari ruh dan nafs yang dapat disadari adanya dengan penglihatan mata hati (bashirah), sehingga kekuatan nafs yang adanya disadari dengan bashirah lebih besar dari pada jasad yang adanya disadari dengan bashar. 

Al-Ghazali memiliki konsep tazkiyat an-nafs. Tazkiyat an-nafs yang dikonsepsikan al-Ghazali erat kaitan dengan upaya peningkatan akhlak dan pengobatan jiwa. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengosongkan jiwa dari akhlak tercela dan menghiasinya dengan akhlak yang terpuji.

Jadi Kesimpulannya, Pendidikan akhlak menurut Pendapat Imam Al-Ghazali adalah suatu usaha untuk menghilangkan semua kebiasaan-kebiasaan jelek yang telah jelaskan oleh syariat secara terperinci, hal-hal yang harus jauhi oleh manusia, sehingga akan terbiasa dengan akhlak-akhlak yang mulia .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline