Lihat ke Halaman Asli

Apa Kabar 'Yang Mulia?'

Diperbarui: 16 Desember 2015   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya sudah lebih dari satu tahun tidak mengikuti perkembangan penulisan di Kompasiana. Karena ‘satu dan lain hal’ alias tak banyak waktu luang, atau dengan bahasa lugasnya MALEZ. Setelah Pak Jokowi me-recognize Kompasianers, saya jadi tergelitik lagi untuk menulis lagi. Menulis kadang-kadang menjadi hiburan, mengurangi stress, dan menyalurkan unek-unek.

Saya ingin menyoroti para yang mulia atau tepatnya mereka yang ingin dipanggil yang mulia karena mereka merasa mulia, yang hari ini Rabu 16 Desember 2015 sedang mengadili teradu yang juga komandannya para yang katanya mulia itu. Saya terus terang saja tidak menaruh harapan sedikitpun kepada para yang mulia dalam memutuskan sang komandan, yang menurut saya sudah jelas dan cetho welo-welo melanggar etika sebagai pimpinan DPR. Tetapi dengan dukungan anggota yang mulia Mahkamah Konco Dewe, ditambah dengan manuver komandan para ‘yang mulia’ dan para penjilatnya, sang komandan mungkin bisa diselamatkan, apalagi sebagian besar anggota mahkamah konco dewe sudah masuk angin, dan anggota yang sesuai dengan suara rakyat i.e. Sdr. Akbar Faizal sudah ditendang oleh Mr. Fuckry.

Perasaan saya, rakyat yang benci korupsi harus kecewa lagi, karena para yang mulia akan memutuskan tidak bersalah untuk sang komandan. Satu-satunya harapan adalah Kejaksaan Agung yang harus meneruskan penyelidikannya dan ditingkatkan menjadi penyidikan. Rasa-rasanya bajing itu walaupun selalu berhasil menghindari kejatuhan, akan jatuh juga suatu saat.

Jadi apa kabar ‘YANG MULIA?’, apakah anda masih merasa mulia?, atau anda menunggu dilecehkan oleh netizen? Dan dengan keputusan yang harus kita sikapi dengan suuzon itu, apakah kita masih percaya pada para yang mulia? Kepada partai? Kepada politikus? Dan apakah masih ada orang yang percaya bahwa SUARA RAKYAT adalah SUARA golkar? Marilah kita lihat keputusan para yang mulia Mahkamah Konco Dhewe itu, jika hasilnya tidak sesuai dengan nurani kita, mari kita jadikan partai-partai politik pendukung kezoliman, ketidakadilan dan korupsi menjadi partai gurem dan ditelan jaman di tahun 2019.

Selamat menonton pertunjukan dagelan terlucu abad ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline