Saya menyebutnya PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad) bagi mereka kaum penglajo yang pulang ke rumah pada Jumat untuk bertemu keluarga dan kembali berangkat kerja pada Hari Minggu.
Hal yang lumrah bagi kaum pekerja di luar kota sedangkan keluarga tidak dapat ikut serta karena juga memiliki tanggung jawab pekerjaan di kota asal. Ada beberapa rekan yang setiap pekan harus wira-wiri Jakarta-Palembang, Tangerang-Pangkal Pinang, Jakarta-Surabaya dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Saya adalah salah satu pejuang PJKA. Walaupun tidak sejauh yang dicontohkan di atas tapi jarak 220 km yang saya lalui harus ditempuh dalam waktu lebih dari 5 jam dengan sepeda motor.
Tidak adanya angkutan massal yg sekali jalan membuat sepeda motor menjadi pilihan utama karena jika menggunakan bis harus beberapa kali berganti bis. Ini yang membuat waktu tempuh bisa lebih dari 7 jam.
Aku memulai perjuangan sebagai penglajo sejak 2011. Selama 13 tahun wira-wiri memberikan banyak pengalaman yang luar biasa. Dari kejadian unik, lucu, mengerikan sampe mistis pernah eh....sering aku alami. Perjalanan pada awal menjadi penglajo terasa lebih berat dibandingkan sekarang.
Jalanan sekarang yang lebih baik dan lebar, penerangan yang lebih memadai, serta SPBU dan toko waralaba yang tersebar sepanjang jalan membuat perjalanan lebih menyenangkan. Dulu perjalanan lebih manantang karena jalan yang kecil, masih 1 jalur. Belum lagi truk dan bis yang berada di jalur yang sama. Sekarang bus dan mobil lebih memilih lewat tol sehingga jalur pantura menjadi lebih ramah bagi pengendara sepeda motor.
Salah satu pengalaman yang tak terlupakan adalah ketika ada kenaikan BBM bersubsidi. Dulu,,seminggu sebelum kenaikan pasti ada antrian BBM yang luar biasa. Untuk sekedar mengisi penuh tangka bahan bakar harus antri lebih dari 1 jam. Untuk sekarang sudah lebih manusiawi. Terkadang ada antrian namun menurutku masih tahap wajar. Apabila terburu-buru juga ada alternatif pilihan bahan bakar non subsidi.
Alas Roban yang dahulu terkenal angker dan mengerikan sekarang sudah berubah. Jalan sepanjang Alas Roban sudah ramai dan cukup penerangan. Bahkan di beberapa titik terdapat pertokoan bahkan tempat hiburan malam. Hal ini jelas berbeda dengan dahulu yang sepi dan minim penerangan.
Pengalaman unik tentang perjalanan menjadi Pejuang PJKA lain kali aku sambung. Ini perkenalanku sebagai penglajo alias PJKA.