Lihat ke Halaman Asli

arif priyono

pegawai negeri sipil

Diary Taman 10 Desember 2023

Diperbarui: 13 Desember 2023   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Salam sehat

Hari minggu, ada dua giat healing taman yang saya lakukan. Pertama ke taman depan perumahan, lebh tepatnya dekat pintu gerbang perumahan. Sebenearnya tidak tepat dinamai taman karena hampir tidak ada tanaman hias disana. Hal ini lebih karena tidak adanya tenaga yang khusus memelihara taman atau fasum perumahan. Perumahan yang saya tempati merupakan perumahan lawas yang saat ini developernya sudah bangkrut tidak jelas. Akhirnya perumahan ini tidak terawat dan lahan sisa (land bank ) yang masih tersisa belum sempat dibangun dan dijual. Sekitar 1 tahun kemarin sudah ada developer lain yang akan mengambilalih perumahan, namun batal infonya karena kredit bank batal cair.

Saat developer baru akan ambil alih, ada beberapa lapak pedagang yang di samping gerbang perumahan digusur dengan alasan perumahan akan dilanjutkan pembangunannya. Namun karena batal dibangun maka para pedagang kembali membangun lapak disana. Saya dan anak-anak main serta menyempatkan membaca tulisan mentor di pinggir lapak.

Ada satu hal yang saya amati dari perumahan ini, yaitu masih terdapat sisa lahan yang lumayan jika akan dikembangkan baik untuk dibangun rumah atau dibikin taman dan permainan anak-anak. Tren saat ini adalah, perumahan membangun terlebih dahulu taman dan arena permainan anak bahkan semacam food court atau juga supermarket tujuannya adalah untuk menarik orang sebanyak-banyaknya atau istilahnya memancing keramaian. Dengan objek yang ramai, tentuminat orang untuk membeli properti disana makin naik karena keramaian itu akan menaikkan potensi harga properti. Perumahan dengan fasilitas taman dan arena bermain anak tentu lebih menarik, penghuni tidak perlu jauh-jauh keluar untuk sekedar healing tipis-tipis. 

Hal kedua yang saya amati kemarin yaitu kegigihan seorang tetangga yang berdagang. Awalnya dia berdagang di sebelah rumah kontrakan di salah satu gang di perumahan. Lalu ketika dia mendapat informasi bahwa boleh buka lapak di dekat gerbang perumahan maka dia membeli peralatan dan membangun lapak di dekat gerbang. Awaslnya lapak di sisi dalam dari gerbang, namun ketika ada kesempatan lapak penjual sate yang lebih mengarah sisi luar dijual, maka dia membeli lapak tersebut. Yang akhirnya saat ini, dia bisa dagang di lapak yang terluar. Dengan posisi lebih strategis, maka pembelinya juga lebih banyak. Itulah pelajarn yang bisa saya dapatkan dari dia, yang gigih berdagang seakan tidak kenal lelah.

Semoga bermanfaat,

Salam sehat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline