Lihat ke Halaman Asli

arif priyono

pegawai negeri sipil

Bagaimana Cara agar Kredit Disetujui Bank?

Diperbarui: 24 Agustus 2023   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Kekayaan adalah sebuah pola pikir (mindset) bukan jumlah uang di bank. Jika sudah diputuskan akan menggunakan dana dari bank, maka langkah selanjutnya adalah mengajukan proses pendanaan (pengajuan kredit) ke bank. Agar pengajuan mudah disetujui, maka perlu adanya langkah-langkah jitu agar pengajuan kredit hampir pasti disetujui. Berikut adalah cara-caranya:

- Ajukan ke sebanyak-banyaknya bank, agar lebih besar kemungkinan disetujuinya. Pengajuan dilakukan secara bersamaan (serempak). Sehingga mempersingkat waktu;

- Ambil jangka waktu kredit paling lama. Semakin pendek waktu cicilan, maka semakin besar nilai cicilan dan terasa berat di awal, sehingga cashflow sulit positif bahkan bisa negatif, begitupun sebaliknya. Makin lama jangka waktu cicilan, makin menguntungkan. Nilai cicilan harus diperhatikan disandingkan dengan nilai cashflow dari properti tersebut. Sebaliknya, semakin lama jangka waktu cicilan maka semakin kecil cicilan. Nilai cicilan tetap akan tetapi cashflow dari properti bisa naik karena inflasi juga naik;

- Nilai aset semakin lama semakin naik;

- Ketahui kemampuan batas/limit kredit. Biasanya kemampuan kredit adalah kisaran 30-35% dari seluruh penghasilan, gabungkan penghasilan suami-istri, juga termasuk penghasilan usaha;

- Ketahui harga reproduksi baru dari properti yang akan dibeli;

- Pelajari siklus pengucuran kredit dari bank, biasanya terjadi di setiap menjelang akhir semester, hal ini akan semakin memperbesar kemungkinan kredit disetujui;

- Jaga kepercayaan bank, dengan melakukan pembayaran tepat waktu;

- Pinjaman pertama akan menjadi pijakan emas untuk pinjaman-pinjaman berikutnya.

Setelah kredit disetujui dan ketika ada cashback, selisih tersebut harus digunakan hal-hal yang produktif, TIDAK BOLEH DIPAKAI UNTUK KONSUMTIF. Gunakan untuk DP properti berikutnya, juga bisa untuk menambah modal usaha yang telah berjalan, TIDAK BOLEH UNTUK MEMBUKA USAHA BARU YANG RISIKO NYA BELUM TENTU, serta kita sebagai pemilik usaha belum paham dengan usaha baru tersebut, beda dengan usaha yang sudah berjalan dan sudah ahli.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline