Lihat ke Halaman Asli

APAPUN YANG TERJADI, ENGKAU TETAP GARUDAKU

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tak terasa perjalanan timnas Indonesia dalam kompetisi Piala AFF telah selesai, keluar sebagai runner up setelah ditundukkan Malaysia dalam partai final tidak mengurangi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Pasukan Garuda yang dikomandoi oleh pelatih asal Austria Alfred Riedl telah memberikan usaha maksimal dan terbaik mereka bagi seluruh rakyat bangsa ini.

Euforia terjadi dimana-mana, mulai dari daerah-daerah pelosok hingga perkotaan. Acara nonton bareng diselenggarakan diberbagai tempat hanya untuk mendukung timnas merah putih. Laki-laki, perempuan, Tua, muda, anak-anak tumpah ruah menjadi satu meneriakkan nama para pemain timnas merah putih, mulai dari Firman, Bustomi, Okto, Gonzales dan tak ketinggalan idola baru pendukung timnas Indonesia Irfan Bachdim, terutama para kaum hawa, karena Irfan memiliki wajah Indo yang tampan.

Ini adalah momentum baik bagi kebangkitan persepakbolaan nasional, seluruh pemain, pelatih, dan supporter bersatu untuk mengharumkan nama besar bangsa Indonesia yang telah lama tertidur dalam kancah persepakbolaan Internasional. Dibalik kondisi politik yang tidak menentu, rakyat Indonesia sejenak mendapat hiburan yang luar biasa untuk menhilangkan kepenatan akan kondisi bangsa ini. Mereka para supporter Indonesia, mengekspresikan kekecewaan terhadap pemerintah mereka menjadi energi positif dalam ajang Piala AFF dengan mendukung timnas merah putih.

Mereka tidak memperdulikan seberapa mahal harga tiket yang dijual untuk menonton secara langsung perjuangan Firman Utina Cs. Semoga Indonesia menjadi lebih baik ditahun yang akan datang, dan semoga pemerintah mau belajar dari rakyat/supporter dengan totalitas tinggi mendukung Indonesia. Bukan hanya bertengkar disangkar burung, akan tetapi bersatu membangun bangsa ini untuk kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline