Lihat ke Halaman Asli

Malam Minggu Kelabu, Memberi Inspirasi Baru

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seminggu menjalani rutinitas harian yang melelahkan, tibalah waktunya di malam minggu. Banyak hal yang dilakukan di malam minggu. Bagi yang punya pasangan, udah necis siap kencan sama pasangannya. bagi yang berkantong tebal siap hangout sama teman – teman. dan bagi saya adalah waktunya gigit jari lihat mereka semua.

Seperti malam minggu sebelumnya, malam minggu bagi saya adalah menonton dan merenung sepuasnya. Kontrakan sepi sekali, anjar sama andi kencan, ndaru dan ari pulkam. Tinggallah saya sendiri yang menjaga markas tercinta. Kadang ditemani si loreng putih, kucing tetangga yang sering mampir di belakang rumah. Inilah susahnya bagi seorang jomblo yang berkantong tipis, dengan gaya yang pas – pasan di tanggal tua.

Dalam kesendirian itu mulailah saya menyalakan tv buat cari inspirasi. Jempol kaki pegel pindah saluran tv, gak ada yang menarik. Setelah jempol gak bisa gerak lagi, akhirnya dapet channel yang acaranya menarik. Sekitar jam 9 tadi ada sebuah acara yang inspiratif di Kompas TV, saya lupa nama acaranya. Di situ membahas sebuah usaha onderdil mobil bekas. Yang bikin aneh, onderdil itu didapat dari mobil porsche yang tabrakan. Memang ide usaha yang terbilang unik. Semua barang – barang yang ada dimobil yang hancur itu masih ada manfaatnya. Hampir setiap hari datang mobil baru dengan body yang tak utuh lagi.

Mobil tersebut diteliti dulu, komponen apa saja yang masih bisa diambil. Baru setelah ketemu komponen yang kira – kira masih bagus, diambillah komponen tersebut. Yang paling seru adalah saat pengambilan sebuah mesin, para pekerja harus bekerja keras membongkar body dan komponen lainnya dengan teliti dan hati – hati salah sedikit saja mesin udah gak laku. Barulah mereka mendapatkan mesinnya.

Setelah komponen – komponennya diambil, mobil tersebut selanjutnya disetorkan ke semacam pembuangan limbah besi. Nah disitu bodi mobil tadi masih laku terjual, tapi dianggapnya besi rongsokan. Dari mobil yang seharga 100.000 dollar, bisa laku hanya 100 dollar. Jauh sekali harganya. Tapi tetap memberi keuntungan.

Mereka tidak pernah sepi pelanggan. Hampir setiap hari ada saja orang yang pesan onderdil bekas, entah itu lewat telepon, internet atau datang langsung ke tkp. Harga yang ditawarkan sangatlah murah, namun dengan kualitas yang masih bagus. Tidak ada informasi berapa perbedaan harga dengan yang baru.

Menurut orang lain itu adalah sampah, namun bagi saya adalah rejeki. Kutipan itu yang saya dapat setelah melihat acara tadi. Mobil setelah tabrakan tadi bentuknya udah gak karuan, gak enak dipandang, tidak ada yang utuh. Namun di balik itu semua masih ada barang – barang yang bagus yang bisa dimanfaatkan, bodinya yang gak karuan pun masih laku dijual.

Sebuah inspirasi baru, bagi teman – teman kompasianer yang ingin buka usaha. Gak harus muluk – muluk namun sebuah usaha yang unik dengan ide yang segar. Malam minggu sendiri, memberikan sebuah inspirasi.  :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline