SBR Motorcycle Gang Itulah nama genk motor yang berdiri dibandung ini, didirikan oleh seniman asli bandung Hj. Pidi Baiq. SBR adalah budaya tandingan dari budaya-budaya geng motor konvensional. SBR tidak melawan arus, tapi menciptakan arus sendiri di jalurnya sendiri. Setiap anggota SBR haruslah bersabar dalam menghadapi situasi ap…a pun di jalanan kecuali kebelet eek. Seorang SBR haruslah merasa betah di lampu merah maka SBR menuntut lampu merah diperlama. Jalanan macet adalah track kesukaan anggota SBR. danmotor mogok adalah sikap. Menghargai pengguna jalan yang lain, dan jika ada yang tidak menghargai SBR dengan misalnya menyalip kami, biasanya akan kami susul dia, dan bilang : “Aing Nu Anjing mah” (Saya yang anjing mah). Dengan didirikannya SBR ini mudah-mudahan budaya sabar di jalanan akan semakin meluas. amin Geng motor ini bukanlah sekumpulan orang eksklusif, siapa saja boleh bergabung. Tidak harus bisa naik motor, yang penting bisa ngobrol sehingga dapat ikut diskusi. Atau minimal berani nge-post dan komen di dalam grup mereka di FB. Jika ingin menemui mereka, mereka biasanya hadir dalam acara-acara Negara Kesatuan Republik The Panas Dalam Serikat, karena gang motor ini muncul atas prakarsa sang Imam Besar NKRTPDS, Haji Pidi Baiq. Sehingga juga membawahi panji kebesaran NKTPDS, Puji Tuhan. Selain itu, agan-agan dapat jumpai mereka langsung di basecamp atau tempat kumpul anggota SBRgang yang berada di kawasan tempat makan belakang masjid Salman ITB, di Warung Babeh atau HC (Hayam Cola). Jadwal rutin anggota SBR kumpul pada Sabtu malam, hari-hari selain itupun kadangkala mereka berkumpul disitu untuk sekedar ngobrol lepas kangen atau diskusi. Bahan diskusi anggota SBR biasanya meliputi banyak hal mulai dari agenda turing yang minim -akibat kesibukan anggota yang mayoritas pegawai, pelajar, dan pengusaha- atau prospek gang -sebab mereka inginkan perkumpulan ini profit dan menghasilkan, yang tidak dianggap cuma kongkow-kongkow nongkrong ga jelas- atau ngobrol topik-topik lain. Biarpun di logo terpampang jelas gambar motor, ditambah nama gang sebagai gang motor SaBaR, mereka sangat sedikit membahas permotoran atau dunia otomotif tiap kali kongkow. Bahkan banyak membernya -khusnya member hawa yang gak bisa naik motor -ngendarainnya-. Punya motor ataupun tidak, tidak jadi masalah buat SBRgang. Yang penting SABAR! Tentang turing, SBRgang melakukannya beberapa kali, namun masih di area Bandung seperti ke Cihideung, Cibiru, Punclut, dan yang paling jauh ke Banjaran. Produk gang SBR yang perdana adalah jaket kulit imitasi berwarna coklat, sesuai usulan Imam Besar NKRTPDS yang biasa dipanggil Ayah bukan hanya oleh keluarganya saja tapi oleh orang lain. Ayah juga membuat logo SBR berdasar pertimbangan estetika dan filosofis tertentu mengenai Sabar a.k.a Patience in English. Menyusul jaket, yang rampung September 2011. SBRgang meluncurkan keripik singkong mereka yang laku di Bandung serta di luar kota dengan pengiriman paket. Selain itu juga kaos dengan logo SBRgang di dada dan tulisan SABAR MOTORCYCLE GANG MERENUNGI JALAN MOGOK BIARIN TINGGAL BENARIN ADA TEMAN MONTIR. Pilih usaha ketimbang Touring.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H