" Kepada Pelawan "
.
Pelawan menggelinding pada petir dan pedhut
tak pernah menolak kematian atawa kehidupan
sebab, hujan selalu kudu turun tak melangit
dan rumput terus menumbuh semaikan seluruh
keindahan tanah-tanah kuburan :
tak cela.
Maka, pelawan selalu membacai rembulan dalam sesak
menyimak embun dengan isak
menjemput air penuh riak