Lihat ke Halaman Asli

Ospek Kejam = Udah Ngga Jaman

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14121337401026241272

Assalamu’alaikum warahmatullahi warabarakatuh.

Pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Ari Setyawan, Seorang Mahasiswa Baru dari Fakultas Teknik Jurusan Informatika Universitas 17 Agustus 1945. Ini adalah artikel yang pertama kali saya buat dalam Kompasiana.com , semoga bukan menjadi artikel saya yang terakhir. Hanya karena ini adalah tuntutan untuk menyelesaikan sebuah tugas. Hahaha.

Dalam artikel yang saya buat kali ini, saya akan bercerita tentang kisah saya selama mengikuti kegiatan PMB Untag ’14.

Baiklah, saya mulai dengan Kegiatan dihari :

Pertama hari Minggu, 14 September 2014

Yah, ini hari pertama saya, rasa penasaran saya akan sebuah kegiatan yang dinamakan ‘OSPEK’ akan terpenuhi. Jam 06.00 dengan memakai Batik dan Celana Hitam (sesuai arahan dan peraturan peserta PMB) saya berangkat dari rumah, jam menunjukkan pukul 06.30 dan saya sudah berada di Kampus Untag, tepatnya masih di area parkiran. Sudah penuh berjajar ratusan bahkan hampir ribuan (lebay dikit ya :p) kendaraan dari Mahasiswa Baru yang akan mengikuti pembekalan. Kegiatan hari ini bertempat di Lapangan Parkir Timur, bagi anda yang penasaran lokasi Lapangan Parkir Timur? Lokasinya berada tepat disebelah Masjid Baitul Fikri.

Sesuai dengan jadwal Pembekalan Universitas, Acara dimulai dengan ‘Perkenalan Rektorat’ disini kita dikenalkan dengan staff, pengurus dan pejabat struktural kampus. Tapi sayang Ibu Rektor berhalangan hadir, karena beliau masih ada urusan yang perlu diselesaikan di Belanda. Wuih keren, Belanda. Saya penasaran karena ingin melihat kecantikan Ibu Rektor yang menjadi bahan pembicaraan Mahasiswa Baru saat itu, hahaha saya bercanda. Serius, saya penasaran dengan talenta beliau yang dengan berderet title yang menghiasi nama Ibu Rektor, pastinya beliau adalah orang yang hebat.

Materi pertama adalah sambutan oleh KPK, iya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang diisi oleh Penasehat KPK. Bapak Suwarsono. Tapi saya akui si Bapak adalah orang hebat. Dibalik sikap cueknya si Bapak orangnya tegas. Bisa dibilang SERSAN (serius tapi santai). Terdapat juga sesi tanya jawab pemahaman tentang bahayanya korupsi itu. Di akhiri dengan penandatanganan Piagam Anti-Korupsi antara Untag Surabaya dengan KPK.

Materi kedua diisi oleh Bapak Ary Ginanjar, mungkin diantara sobat semua ada yang belum tahu siapa sih Bapak Ary Ginanjar? Beliau adalah pendiri ESQ yang sudah sangat terkenal dimana-mana. Mungkin pada waktu acara ini masih ada saja Mahasiswa Baru yang tidak serius mendengarkan, padahal suatu kebanggaan Untag bisa mendatangkan bapak Ary. Disesi ini kita dituntut untuk sukses dan menuliskan ingin jadi apa kita besok? Apa impian kita? Menulis surat harapan yang ditujukan untuk orangtua masing-masing.

Selesai Materi ESQ, dan menginjak materi ketiga kita dipertemukan dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) yang ‘GILA’. Kenapa bisa saya katakan gila? . Gila bro, spektakuler materinya. Dipandu oleh Direktur Advokasi BNN Bapak Victor Pudjiadi, yang juga disamping memiliki gelar yang tinggi, beliau juga bisa ‘SULAP’ beliau menggandeng Jacko Mercis, salah salah artis multitalenta yang dimiliki oleh Indonesia membuat materi kita tentang BNN yang bisa dikatakan pasti boring, bosen, ga menarik, di sulap menjadi suatu materi yang mengasikkan dan juga menambah wawasan kita tentang betapa pentingnya menghindari bahaya obat-obatan terlarang. Si Bapak juga bisa maen sulap lho., saya katakan beliau multitalenta, dan yang lebih hebat lagi, BNN juga menularkan talenta kepada korban Narkotika, sebagai contohnya Partner si bapak yang mengisi materi, saat disuruh unjuk gigi dengan tidur diranjang paku dan membuka bajunya terlihat badannya full tato. Dapat saya simpulkan, BNN adalah suatu lembaga yang bagus. Diakhiri pula dengan penandatanganan Piagam antara Untag Surabaya dengan BNN, yang diartikan Mahasiswa Untag bebas Narkoba.

Materi keempat, ‘CINTAILAH PRODUK-PRODUK INDONESIA’ hahaha. Mungkin sebagian besar sobat sudah tau jargon (slogan)ini. Benar jargon ini identik dengan Bapak Alim Markus, beliau adalah CEO Maspion Grup. Bapak Alim bercerita tentang betapa pentingnya berusaha tanpa kenal menyerah, cerita masa lalu beliau sampai beliau menjadi seperti sekarang. Menjadi sukses tentunya. Dan tentunya juga ada sesi tanya jawabnya juga lho, disana saya bisa melihat bahwa Bapak Alim adalah orang yang santun, ramah, padahal usia sudah lanjut tapi semangatnya sangat menggebu-gebu. Beliau sangat bangga menjadi Bangsa Indonesia. Kita tentunya juga harus bangga karena telah menjadi Bangsa di Negara ini. (Indonesia).

Hari sudah beranjak sore, dan materi selanjutnya yaitu materi yang kelima diisi oleh Troy Pantouw. Beliau adalah Corporate Communications Director di Danone AQUA. Dan hebatnya, Pak Troy adalah Alumni Untag Surabaya lho sobat. Kalo tidak salah Alumni jurusan Fakultas Psikologi. Beliau banyak bercerita dan memotivasi kami (Mahasiswa Baru) agar selalu bersemangat dalam mewujudkan mimpi tanpa kenal menyerah.

Materi keenam diisi oleh PMI (Palang Merah Indonesia), kita dipertemukan dengan Bapak Sahudi, Mantan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya. Wuih… lengkap sudah daftar orang-orang hebat yang diundang oleh Universitas 17 Agustus 1945. Dalam materi ini kita ditunjukkan tentang betapa pentingnya peran PMI dan membangkitkan jiwa sosial kita. Bagaimana cara pertolongan pertama pada korban bencana dan saling toleransi dengan sesama.

Materi ketujuh yang sekaligus menjadi materi terakhir hari ini diisi oleh Telkomsel, dijelaskan bahwa Telkomsel adalah satu-satunya Provider yang masih orisinil, orisinil disini dimaksudkan bahwa Telkomsel adalah satu-satunya Provider yang masih dibawah bendera Merah Putih (Indonesia) dan dijelaskan pula tentang kerjasama antara Telkomsel dengan Untag Surabaya yang ditandai dengan dibagikannya Kartu Perdana khusus Mahasiswa Untag, yang memiliki banyak fitur penunjang kegiatan perkuliahan di Kampus Merah Putih ini. (Untag Surabaya).

Sungguh mengasikkannya kegiatan PMB ‘OSPEK’ Untag dihari yang pertama ini tidak seperti Ospek-ospek di Universitas lain, yang saya lihat masih ketinggalan jaman, IYKWIM (If You Know What I Mean :p) yang masih disertai aturan-aturan yang tidak masuk diakal dan pemakaian atribut yang aneh. Di Ospek Universitas 17 Agustus 1945, tidak akan kita temukan hal-hal tersebut. Disini para Mahasiswa Baru tampil dengan Kemeja Batik dan Celana Hitam yang makin menjadikan Mahasiswa Baru kelihatan lebih Ganteng dan Cantik. Hahaha.

Sekian dulu FR/Field Report (laporan lapangan) saya kali ini. Sampai bertemu lagi dalam FR selanjutnya. Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih pada sobat Kompasiana yang sudah membaca artikel pertama saya ini. Akhir kata, selamat bertemu di Awal dari Semula Part 2 (Sepenggal Kisah Maba UNTAG ’14) ya. Wasaalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Ari Setyawan | 27 September 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline