Mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN), melaksanakan Program Kerja Subtema Inovasi di tanah Khas Desa Kemasantani, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Bekerja sama dengan Bapak Pravinska Aldino, S.IKom,. M.IKom seorang dosen pembimbing lapangan, untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Desa Kemasantani.
Kegiatan KKN atau singkatan dari Kuliah Kerja Nyata ini merupakan pemenuhan kewajiban yang harus ditempuh oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan dari Universitas 17 Agustus 1945. Tujuan utama dari adanya kegiatan ini adalah untuk mengabdi kepada masyarakat. Khususnya bagi para mahasiswa agar dapat mengimplementasikan apa yang di dapat selama perkuliahan menjadi bentuk kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat. Selain
- Untuk menyalurkan ilmu yang pernah dipelajari di perkuliahan.
- Menambah pengalaman bersosialisasi kepada masyarakat secara langsung.
- Bisa menambah ilmu disegi Pertanian.
Desa Kemasantani ini memiliki beberapa lahan perkebunan buah yang bermacam-macam. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi dan pendampingan cara penggunaan alat penanam bibit ini dengan baik dan benar. Tujuan laporan ini untuk mempermudah para petani alpukat di Desa Kemasantani saat melakukan kegiatan pertanian seperti menanam bibit dengan lebih cepat dan efisien tanpa menggunakan cara yang manual lagi.
Metode pelaksanaan pendampingan yaitu suatu metode untuk mendampingi para petani dalam pengimplementasian penggunaan alat penanam bibit ini. Dalam proposal ini akan menghasilkan kegiatan sosialisai, pendampingan, pelatihan, dan memberitahukan cara kerja. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi para petani alpukat untuk melakukan kegiatan pertanian secara efektif dikemudian hari dan seterusnya.
Desa Kemasantani adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Gondang, Mojokerto, telah menjadi tempat yang kaya akan sejarah, budaya, wisata, UMKM, dan kegiatan yang beragam. Dalam sejarahnya, Desa Kemasantani memiliki jejak-jejak masa lalu yang menarik, yang menjadi saksi perkembangan dan perubahan masyarakatnya.
Sejak zaman kolonial Belanda, Desa Kemasantani telah menjadi pusat perdagangan dan pertanian yang penting di wilayah ini. Berkat letaknya yang strategis, desa ini menjadi pusat pertukaran komoditas antara pedagang dari berbagai daerah. Selain itu, sejak masa kemerdekaan, desa ini juga telah berperan dalam perjuangan dan pembangunan nasional.
Desa Kemasantani juga memiliki warisan budaya yang kaya. Masyarakatnya menjaga dan melestarikan tradisi-tradisi yang turun temurun, seperti tarian tradisional, musik tradisional, dan seni kerajinan tangan yang indah. Acara-acara budaya seperti pagelaran wayang kulit, pesta panen, dan festival seni sering diadakan di desa ini untuk mempertahankan dan menghormati warisan budaya mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H