Lihat ke Halaman Asli

Nyanyian Pengantin Musim

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyanyian Pengantin Musim

Tetes hujan seperti tangan kita yang berpegangan.

Hangat dan dingin menjulur menjadi kenangan.

Genangan mengendapkan segala keruh ingatan.

Tentang sungai-sungai yang mencari lautan.

Tuhan dan cinta kembali tak kukenal.

Saudara, teman-temanku mencari mencusuar.

Tapi aku bukan cahaya maupun kegelapan.

Aku seruan ombak dalam keheningan ciptaan.

Aku api di tangkai lilin pengantin musim.

Ruang Jiwa, 111213.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline