Lihat ke Halaman Asli

Mengejar Kembang Api

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Layar proyektor menampilkan gambar kembang api warna-warni buyar memecah. Seorang anak kecil berlari mendekat, berusaha menyentuh layar, ingin meraih percikan-percikannya. Mulutnya tertawa. Ibunya berlari mengejar dan menahannya. “Jangan disentuh. Nanti rusak layarnya. Itu hanya gambar.”
Aku senyum terkulum melihatnya. Ah, betapa kita orang dewasa sudah kehilangan banyak rasa takjub. Kita berlagak sudah tahu. Ah, itu kan hanya piksel-piksel yang dialirkan dari komputer melalui kabel ke proyektor, lantas dipancarkan ke layar. Itu hanya gambar. Apa hebatnya?
Anak kecil itu bisa jadi tahu itu hanya gambar. Tetapi ia tidak peduli. Gambar itu memikatnya. Dan hidup. Dan layak untuk dikejar dan diraih.
Ketika kita kehilangan rasa takjub, ketika banyak hal jadi terasa biasa-biasa saja, tak ayal kita akan kehilangan gairah untuk mengejar dan meraih keindahan. ***
Tulisan-tulisan lain dapat ditengok di http://ariesaptaji.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline