Lihat ke Halaman Asli

Alexander Arie

TERVERIFIKASI

Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Antara Janji dan Kesetiaan, Garis Besar Cerita Rakyat Terbentuknya Danau di Indonesia

Diperbarui: 10 Januari 2021   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Danau Poso. Sumber: Kompas.com

Ada begitu banyak cerita rakyat di Indonesia, sebagaimana ada begitu banyak danau di negeri ini. Hampir semua danau memiliki kisahnya masing-masing. Tentunya juga dengan beragam versi. Sebenarnya cerita rakyat tersebut tidaklah bersesuaian dengan riwayat terbentuknya danau-danau tersebut secara keilmuan, akan tetapi cerita rakyat tetaplah metode yang baik untuk menanamkan kearifan lokal masing-masing.

Soalnya, selalu ada nilai-nilai baik yang terkandung dalam nilai tersebut. Walaupun kadang-kadang arahnya adalah soal pengkhianatan yang agak-agak dewasa kalau dicerna.

Sebutlah contoh cerita rakyat terbentuknya Danau Singkarak. Dikisahkan seorang anak yang makannya banyak sehingga ketika ibunya membawa kerang ke rumah, sang ibu dan sang ayah memilih untuk memakan duluan daripada nggak dapat karena sang anak kebetulan lagi main.

Ketika sampai di rumah, sang anak melihat bahwa ayah-ibunya habis makan enak. Sang anak sedih, ayam peliharannya ikut sedih, dan kemudian terjadilah peristiwa besar ketika batu tempat sang anak berdiri terangkat, menghantam bukit, membentuk aliran sungai yang kemudian jadi sungai Ombilin yang menyusutkan laut dan membentuk Danau Singkarak.

Kalau dilihat konteksnya sekarang, orangtua malah senang kalau anaknya makan banyak.

Cerita itu tentu terkait dengan ketidaksetiaan orangtua pada sang anak sampai pakai acara makan kerang duluan nggak ngajak-ngajak. Ihwal kesetiaan sendiri juga muncul pada kisah Danau Limboto. Mbu'i Bungale, bidadari yang kehilangan sayap pada akhirnya tertahan di dunia bersama Jilumoto, pemuda setempat. Danau Limboto sendiri teraliri sesudah Mbu'i Bungale mempertahankan mustika dan mata air tupalo dari orang asing.

Cerita pernikahan manusia dan bukan manusia tidak hanya terjadi di Danau Limboto, melainkan juga Danau Toba. Kalau di Danau Toba, si Toba lah yang menikah dengan jelmaan ikan. Bagian ini agak cocok untuk orang kekinian yang merasa bahwa menikah adalah solusi, padahal nikah tidak sesederhana itu.

Toba dan istrinya memang hidup sederhana, punya anak satu bernama Samosir. Masalahnya adalah Samosir makannya banyak dan Toba harus bekerja lebih keras untuk itu. Konteksnya pas sekali ya. Menikah itu ya bukan cuma soal hidup berdua lalu ena-ena, tetapi ada unsur tanggung jawabnya.

Dikisahkan ketika mengantar makanan ke ladang, Samosir memakan sebagian bekal bapaknya dan bapaknya sendiri sudah muntab karena si anak makannya banyak plus malas-malasan, akhirnya nggak tahan untuk melanggar janji.

"Dasar keturunan ikan!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline