Waktu masih bujangan yang lapuk dan berkerak, saya tidak kebayang bahwa pada suatu hari akan menjadi tukang dongeng. Paling gawat sih dulu, awal-awal pandemi, karena istri saya kerja di rumah sakit dan kala itu semuanya masih takut--ya sampai sekarang sih, tapi agak kesini sudah lebih terbiasa aja--jadilah saya dan istri tidur terpisah demi mengamankan anak semata wayang kami. Amit-amit kalau istri saya membawa si kopid sialan itu ke rumah. Nah, karena hanya berdua saja dan kadang anak saya belum ingin tidur jadilah berbagai cerita fabel saya keluarkan sebagai jurus pamungkas.
Hari-hari ini anak saya sudah tidak mau saya ceritain. Dia lebih memilih cerita sendiri. Ceriwis pula. Jadilah koleksinya saya paparkan di sini saja yha.
Kondisi Segar
Pada suatu hari, di hutan ada macam-macam dinosaurus. Ada velociraptor, ada brontosaurus, dan ada ankylosaurus. Ketiganya turut serta dalam lomba lari yang diselenggarakan oleh pteurodon. Velociraptor dikenal sebagai pelari cepat, sementara brontosaurus walaupun lambat tetapi badannya tinggi besar dan satu langkahnya sudah cukup jauh. Sementara itu, ankylosaurus justru dikenal karena punggungnya berupa tameng dan berat, belum lagi di ekornya ada batu.
Velociraptor cukup jumawa karena dia adalah juara bertahan. Dia menyapa ankylosaurus di garis start, "Eh ankylo, nggak salah ikut nih? Sampainya ke finish bisa lusa dong..."
Ankylosaurus meradang tapi dia hanya berkata singkat, "Kalau saya menang, kamu nggak boleh mengejek saya lagi ya..."
Velociraptor hanya tertawa dan kemudian kembali ke posisinya di garis start. Pteurodon lantas meniup peluit dan lomba dimulai. Pada awalnya, Velociraptor langsung melesat tetapi bersaing ketat dengan brontosaurus yang tidak perlu melangkah banyak-banyak. Persaingan ketat terjadi sampai pertengahan lomba sampai kemudian brontosaurus berhenti karena melihat ada pohon tinggi di sekitar arena lari.
"Ah, makan sebentar nanti balik lagi bisa kali...."
Brontosaurus kemudian mlipir dan mulai mengunyah. Velociraptor yang sendirian menengok ke belakang dan tidak melihat siapapun. Dia mulai memperlambat tempo agar bisa santai sejenak. Kebetulan hari panas terik dan velociraptor melihat ada pohon teduh di ujung jalan.
"Santai sebentar bisa kali...," pikir velociraptor saat mulai menepi.
Tanpa diduga, velociraptor justru terlelap! Ankylosaurus yang berjalan lambat tapi santai karena tidak terganggu oleh terik matahari kemudian berhasil menyusul brontosaurus yang masih asyik makan dan kemudian velociraptor yang sedang asyik tidur. Pteurodon mengawal ankylosaurus sampai ke finish dan berkali-kali bertanya, "Nggak mau nyerah aja?"