Sebenarnya saya tidak bisa bilang bahwa awal tahun 2021 ini sebagai kembali belajar. Sebab pekan depan saya malah baru memasuki masa Ujian Akhir Semester. Semester lalu mulainya mundur sehingga saya yang tahun lalu tanggal segini sudah deg-degan mengecek nilai malah baru bersiap-siap untuk kembali belajar, tapi demi UAS~
Tahun 2020 sendiri buat saya terbilang luar biasa. Saya nggak nyangka bahwa kuliah Kebijakan Publik di hari Kamis 12 Maret 2020 adalah terakhir kali saya bertemu fisik dengan teman-teman sekelas. Hari itu juga terakhir kali saya naik KRL dari kampus ke rumah. Hari Jumatnya tidak ada kuliah dan keesokan harinya Budi Karya Sumadi positif COVID-19 dan...
..ya, ingat sendirilah perubahan hidup kita seperti apa sejak itu...
Dalam posisi saya sebagai mahasiswa dan kuliahnya sosial tanpa praktikum sehingga memungkinkan untuk 100 persen online, sesungguhnya ini privilese. Istri saya sendiri adalah pekerja rumah sakit dan justru periode pandemi ini adalah masa-masa yang sangat menguras emosi. Terlebih, kalau sudah nyangkut tracing karena kontak erat.
Pada saat yang sama, anak tunggal kami sebenarnya juga lagi indah-indahnya di daycare. Setiap hari, dia bermain bersama teman-temannya dengan kurikulum aunty-aunty yang cukup baik. Ada ilmu baru setiap hari dan yang pasti dia mulai mengenal definisi berteman.
Dalam posisi tanda pandemi, sebenarnya saya dan istri sudah merencanakan banyak hal, termasuk pergi ke luar negeri untuk conference. Kebetulan, penyandang beasiswa saya cukup baik hati untuk menyediakan dana conference. Sedangkan, istri saya juga memungkinkan untuk difasilitasi kantor berangkat conference asal abstraknya masuk.
Ya begitulah. Manusia memang hanya bisa berencana. Bahkan paspor baru saya masih tertahan di kantor imigrasi yang sampai sekarang belum membalas pesan WhatsApp saya. Heuheu~
Pada akhirnya kehidupan berubah. Saya kuliah sembari mengasuh anak. Tidak heran kalau anak saya sekarang hanya berteman dengan kucing setempat dan bapaknya saja. Dia sudah lupa nama seluruh temannya. Sekarang dia lebih fasih berbahasa Inggris karena tontonannya YouTube. Lha, keadaan memaksa begitu...
Pada tahun 2021 ini kondisinya mungkin agak berbeda. Saya sudah tidak ada kelas lagi pasca UAS pekan depan. Saya sudah harus fokus ke tesis untuk kemudian nanti di penghujung tahun harus kembali ke kantor untuk kerja-kerja-kerja.
Di sisi lain, saya harus mempersiapkan anak saya untuk tetap bisa masuk TK dengan gembira tahun depan. Syukur-syukur herd immunity sudah terbentuk.