Lihat ke Halaman Asli

Alexander Arie

TERVERIFIKASI

Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Sekilas Mengenai Kemasan Obat

Diperbarui: 4 April 2017   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13305228241554140270

[caption id="attachment_174242" align="aligncenter" width="425" caption="ilustrasi/admin(KOMPAS.com)"][/caption] Obat, layaknya benda lain yang dikonsumsi oleh manusia, perlu dihantarkan dengan jaminan tetap baik ketika sampai pada konsumen. Kalau makanan saja dikemas rapi dan bersih, maka obat mestinya punya standar yang lebih tinggi. Apalagi obat itu kan sebagian berpengaruh pada kehidupan manusia. Ada banyak jenis sediaan obat, dan tentu banyak kemasan yang dipakai. Kali ini saya mau membahas obat oral saja, karena yang paling banyak beredar di masyarakat. Lebih spesifik pada kemasan primer jenis blister dan strip. Apa itu blister? Apa itu strip? Kemasan primer adalah kemasan yang kontak langsung dengan produk. Sehingga harus diatur sedemikian rupa sehingga tetap menjamin obat baik. Kemasan juga harus menjamin obat STABIL dalam waktunya hingga ED. Pokoknya dipastikan konsumen mendapatkan obat yang berkualitas baik dan memberi efek terapi. Oke, mari masuk ke STRIP. Apa itu? Strip merupakan kemasan yang terdiri dari dua lembar Alumunium. Jangan takut dulu, kemasan makanan lain kan juga benda yang sama. Alumunium adalah salah satu bahan pendukung saja kok. Bagian utama itu ada yang namanya POLY, bisa polycellonium, bisa poly cello, bisa polynium. Polycellonium adalah bahan yang jamak dipakai dengan kandungan Cellophan dan yang itu tadi, aluminium. Apa lagi ini? Cellophan sendiri adalah bahan dari serat selulosa untuk menjadi wadah warna pada kemasan. Kalau alumunium itu untuk proteksi. Nah, dua berlapis ini ditengahi oleh Polyetylen alias PE. Gampangnya, Cellophan di luar, lalu PE, lalu alumunium kemudian terakhir PE lagi. Cara mencetaknya lebih simpel, ibarat laminating. Dua permukaan direkatkan dengan bantuan panas yang mencairkan PE. Contoh strip ini? Ah, rekan sekalian pasti pernah megang. Rata-rata warnanya silver. Kalau berobat dan dapat kemasan yang isi tabletnya tidak bisa dilihat, atau isi kapsulnya tidak tembus pandang, bagian depan dan belakangnya berbentuk sama. Itulah strip. Gambarnya ini nih: [caption id="attachment_165813" align="alignnone" width="350" caption="sumber: eurodrugstore.eu"]

1330511523317834370

[/caption] Kalau blister, ada dua jenis lapisan berbeda. Ada yang disebut PTP alias Press Trough Packaging yang terisi dari alumunium dan PE. Ini lebih tipis dan sering akrab disapa alu. Kalau yang tadi jamak disebut poly. Sisi lainnya adalah plastik, bisa PVC atau PVDC. Bahan PVDC punya proteksi lebih baik utamanya pada lembab. Plastiknya bisa bening, bisa juga berwarna. Karena ada obat-obat yang tidak tahan cahaya sehingga dikemas dalam PVC putih misalnya. Caranya beda dengan strip. Kalau ini PVC dibuat dulu cetakannya alias forming. Kalau sudah terbentuk kantong-kantong, nanti baru tablet atau kapsulnya masuk. Kemudian baru diberi panas agar melekat antara alu dan PVC/PVDC-nya. Blister pada umumnya dipilih karena kesan eksklusif-nya. Lebih mantap lagi, blister tapi alu dengan alu. Yang ini, PVC dan PVDC-nya digantikan oleh alu dengan ketebalan yang sesuai. Contohnya blister? [caption id="attachment_165817" align="alignnone" width="343" caption="sumber: w3.org"]

1330511895343472005

[/caption] Nah, keduanya PASTI sudah diuji kualitas sebelum dilepas ke pasar. Ada banyak apoteker yang bekerja siang dan malam guna menjamin itu. Ada banyak juga apoteker yang menjamin distribusinya baik hingga pada pasien. Semoga bermanfaat. Salam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline