Lihat ke Halaman Asli

Alexander Arie

TERVERIFIKASI

Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Yamaha R25: Sporty dan High Performance

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14113871921561755741

Yamaha adalah sepeda motor pertama dalam hidup saya, tentu pada zaman kejayaan 2-Tak. Maka, ketika Kompasiana membuka kesempatan bagi warganya untuk mencicipi besutan gres Yamaha yang berjudul R25, tentu kesempatan itu tidak boleh disia-siakan sama sekali. Pada awalnya saya agak ragu dengan kemungkinan saya bisa mencicipi R25 karena kuota hanya 20 peserta, tapi syukurlah akhirnya diperbolehkan oleh Kompasiana dan Yamaha untuk merasakan tunggangan baru ini.

Seperti sudah dikisahkan oleh 2 HL atas nama Rahmat Hadi dan Zulfikar Akbar, kami berkumpul di Bentara Budaya pukul 06.30 pagi (tentu saja). Saya yang naik taksi sempat bingung karena tepat pada tempat yang ditunjuk GPS adanya adalah Pasar Palmerah. Saya akhirnya masuk lewat kantor Kompas lalu keluar lagi di sisi yang lain. Lumayan, pernah masuk kantor Kompas. Bis biru adalah penanda, karena saya pernah mengikuti event yang mirip untuk sebuah pabrikan mobil, bareng Kompasiana juga, tahun lalu.

Hanya 10 menit waktu yang dibutuhkan oleh bis biru untuk melewati tol. Maklum, Sabtu pagi dan memang masih kosong. Para pengguna jalan tentunya masih tidur, ehm, bahkan sebenarnya Sabtu pagi itu adalah jadwalnya sebagian Kompasianer untuk bangun siang, atau ke Bandung ketemu istri. Namun semua dikorbankan demi sebuah hasrat yang lebih menggelora dan kesempatan langka untuk bertemu R25.

Begitu sampai ke area yang adalah lapangan parkir Flavor Bliss Alam Sutera, sudah terpajang tiga unit R25 plus 2 motor dengan kapasitas yang lebih besar dan lebih wah. Tentu saja, dengan aneka jenis kamera, Kompasianer langsung berebut mengambil gambar, merekam gambar, hingga foto-foto bersama Yamaha R25.

Sebelum mencicipi tunggangan yang sebenarnya, tentu kita harus menurut pada pepatah lama yang berbunyi, "Tak kenal maka tak sayang". Perkenalan dilakukan di Warung Doel bersama Bung Dodi dari Kompas Otomotif dan tentu saja perwakilan dari Yamaha. Bapak M. Masykur banyak berkisah tentang riwayat lahirnya R25 sebagai proses kelahiran kembali dari Yamaha, ini sekaligus menjawab pertanyaan utama perihal R25 yakni: kenapa akhirnya Yamaha masuk ke segmen tunggangan 250 cc ini. R25 adalah edisi berikut dari  CBU dan R15 yang sudah ada sebelumnya. DNA R-Series ini nantinya juga akan diturunkan ke seri-seri di bawahnya.

Yamaha R25 adalah tipikal superbike yang nyaman untuk dikendarai setiap hari. Utamanya karena mesin yang bertenaga dan dilengkapi teknologi terkini, serta pengaturan posisi handling yang diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu tegak dan tidak terlalu menunduk. Yamaha R25 dari sisi harga dan spesifikasi tentu ditempatkan pada posisi premium seperti halnya saingan R25 di kelas yang sama. Namun ternyata ada fakta yang perlu diketahui bahwa di Amerika dan Eropa, R25 adalah motor yang digunakan untuk sehari-hari. Dan R25 yang ada di Indonesia adalah spesifikasi global. Jadi, R25 di Indonesia sama dengan R25 yang ada di Amerika dan Eropa. Hal ini tentu berbeda dengan tekniks pabrikan motor biasanya yang melakukan penyesuaian pada negara yang dituju.

Pak Masykur juga menyebutkan bahwa pelanggan R25 tentu saja akan diservice sebagai konsumen premium. Maka dari itu,  Yamaha sudah mengeluarkan R-Shop untuk melayani pelanggan secara premium. Jadi, bagi yang kesengsem dengan R25 tiada perlu takut pada after-salesnya.

Secara bentuk, pasti kelihatan hawa-hawa M1 yang digeber Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi di MotoGP. Semisal pada bentuk lampu dan tampilan samping. Mesin R25 bertipe DOHC dengan kapasitas 249 cc menjadi inti dari motor dengan dimensi 2090 x 720 x 1135 mm ini. Ada teknologi Direct Drive Camshaft 8 katup, independen injector 12 lubang hingga teknologi khas DiASil Cylinder dan Forged Piston yang menjadi penanda gaharnya R25. Tangki R25 dapat memuat sekitar 14 L bahan bakar dengan standar di atas RON 90. Ya, motornya premium, masak sih pakai RON 88? Meski demikian, terkait kendala negeri ini yang persebaran BBM-nya belum merata, kalau mau dipasok RON 88 R25 juga masih mampu berfungsi baik.

1411389251111079413

Hal yang menarik di R25 adalah titik tumpu bobot sehingga 166 kg sebagai berat besutan ini terbagi rata di depan dan belakang. Ban ukuran 110 dan 140 kemudian menjadi penopang dengan proporsi 50%-50%. Selain itu juga terdapat aneka sensor yang akan memberikan support ke ECU sebagai otak dan diwujudkan ke aneka indikator. Beberapa yang menarik adalah adanya Oil Pressure Warning Light dan Engine Trouble Warning Light. Ya, untuk ganti oli saja ada peringatannya. R25 termasuk dalam kelas motor 2 silinder, alias saingannya adalah Ninja. Untuk transmisi tentu saja sampai 6, karena kelasnya adalah 250 cc.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline