Kamu bisa saja bersembunyi dalam ruang sunyi itu
Dalam kata-kata yang gelap dan gila
Kamu mengucapkan selamat tinggal pada aku yang layu diantara dua buah bibirmu
Aku ingin mengenang, mengenang masa-masa yang dahulu kau sering membuatku tertawa.
Tapi, kamu memilih untuk bertemu dengan akad perpisahan ini.
Aku kembali harus bertemu sepi dalam ruang yang penuh misteri
Pada buku yang terus ku tutup, kita adalah sepasang coretan yang tidak tertulis
Perpisahan meninggalkan sisa-sisa kita yang bahagia, tawa, dan sengsara.
Aku berharap pada matamu yang seringkali menurunkan hujan
Aku berharap pada desir ombak yang menghangatkan ku