Lihat ke Halaman Asli

Arie Riandry Ardiansyah

Mahasiswa Studi Agama Agama

Sebuah Seni Mengucapkan Selamat Tinggal

Diperbarui: 28 September 2024   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Kompas.id

Aku menunggu kucing kecil yang biasa kau kirimkan padaku

Pada sebuah nada yang tak pernah berbunyi.

Aku bersembunyi pada kata mungkin yang kamu sering ucapkan

Dirimu bilang kita dijalan yang masing-masing, yang asing, sampai pada kata saling.

Kita mungkin tahu, ucapkan selamat tinggal itu tak seharusnya kau ucapkan

Karena kedua bibirmu basah dipenuhi air mata.

Tak ada yang lebih kejam dari sebuah perpisahan yang diambil secara sadar

Perpisahan mengajarkan kata mungkin bisa, kembali, dan tidak ada.

Kita adalah sepasang buku kecil yang disobek, yang lama meskipun disatukan atau juga tidak mungkin menyatu.

Kita kemudian menciptakan keadaan yang buruk, kita kemudian saling menyakiti satu sama lain.

Aku ingin berhenti berharap,

Berhenti percaya pada kata mungkin

Saatnya mengucapkan selamat tinggal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline