Lihat ke Halaman Asli

Arie Riandry Ardiansyah

Mahasiswa Studi Agama Agama

Dirimu Luka Bersejarah

Diperbarui: 22 Juni 2024   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Ilustrasi oleh : womanhealthmag.com

Sunyi kenanglah yang fana dan tawaku yang kekal. Kita memang pernah satu muara dari jalan sungai yang berbeda.

Mungkin hatiku ingin menyakini bahwa ini bukanlah sesuatu yang salah, bukan aku atau kau. Jika pun pada akhirnya kita memilih jalan yang berbeda inilah kata muasal kita.

Mengingat dan memahami selarik puisi yang kau tulis di malam-malam berdebu

Dari serpihan rindu yang mengabu, semestinya hatiku cukup tahu bahwasanya perasaan itu sudah tercampakkan sebelum adanya perpisahan.

Tak perlu menjelaskan mengapa dan kenapa kau pergi, sebab jalan takdir terlalu lapang untuk sebentang tangan renta yang menanggung beban rindu. 

"Kini telah datang kepadamu seseorang yang telah menanggung seluruh bahagiamu. Sebab aku adalah lukamu yang bersejarah."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline