Lihat ke Halaman Asli

Arie Riandry Ardiansyah

Mahasiswa Studi Agama Agama

Elusif

Diperbarui: 21 Mei 2024   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: oleh kompas.id

Baru saja, Bu saat menginjak waktu ke empat aku berbicara dengan Tuhan, sedikit berunding dalam hening dan mencari spasi dalam diskusi, untuk membawamu pulang dengan sedikit paksaan 

"Tuhan bolehkah ia kubawa pulang?" tanyaku

Tak ada jawaban. Tuhan hanya memberikan potongan kenangan, pada baju seragam putih kekuningan, pada sepatu NB lusuh oleh genangan serta pada topi dan dasi yang ia pakaikan menjelang pagi.

"Tuhan bagaimana cara membawanya pulang?" tanyaku kembali

Kembali tak ada jawaban. Tuhan hanya memberikan lembaran, berisi tulisan lama ---yang aku tahu darinya--- tentang memeluk hidup di dada, memegang dunia di kepala dan menyimpan doa-doa hingga purba, agar menjelma aku pada senyumnya.

"Sekali saja, Tuhan. Bisakah?"

Tak ada yang nampak di sana, hanya ada namaku yang sibuk berdoa, semoga nanti ada katakata elusif yang memintaku untuk dibawa pulang, dariMu.

Aku rehat untuk menulis segala bentuk puisi apapun.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline