Lihat ke Halaman Asli

Arie Riandry Ardiansyah

Mahasiswa Studi Agama Agama

Menelan Kenang

Diperbarui: 5 November 2023   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Ilustrasi oleh Kompas.id

Aku mengambil serpihan rindu di bawah tumpukan derita tentang perpisahan. Terisak-isak, merangkak dengan penuh penderitaan

Badanku begitu menggigil disepanjang benua antartika, kita dipecahkan oleh kerikil es-es kecil yang tenggelam meleleh ditelan sejarah

Mataku layaknya lautan berhembus angin kencang dengan iringan ombak begitu terdengar sunyi, "Bukankah tiada yang lebih menyakitkan daripada ditelan sepi"? Katamu.

Aku merebah, mengais butiran pasir kecil kesedihan, di kota kenang itu kita diciptakan dengan buah manis kenangan

Bandung, 05 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline