Hujan perempuan di langit senja
Berjalan pelan menari di atap dunia
Sebagai rembulan bertaburan tawa
Percikan bintang-bintang dalam kerinduan
Dia berjalan, langkahnya ringan
Seolah menyentuh alam dalam keindahan
Dalam senyap malam, dia tiba
Menjadi pelukanku dalam setiap tetesan
Wajahnya berkilau, air mata malam
Mengalir pelan, meresapi jiwa
Sekilas, dia tersenyum, merayu bintang
Dalam bisikan lembut, dia berbicara
"Kau adalah malam yang paling indah
Bulan purnama dalam matamu bersinar
Kita adalah puisi yang takkan pudar
Dalam irama hujan, kau dan aku terjalin"
Hujan perempuan, dia dalam senja
Merupakan puisi cinta yang takkan pudar
Dalam pelukan malam yang tenang
Kau dan aku, dalam hujan yang abadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H