Lihat ke Halaman Asli

Inikah Indonesiaku?

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1393589968920872182

"Negeri Indonesia adalah negeri terkaya" . Memang benar adanya tatkala orang-orang berkata bahwa negeriku adalah negeri terkaya. Negeri ini dipenuhi dengan melimpahnya rempah-rempah sebagaimana zaman dahulu, hal inilah yang memicu negeri lain datang dan menjajah negeri kami. Negeri ini tidak seperti yang lain yang memiliki 2 musim yakni musim panas dan musim dingin (walaupun sebenarnya negeri kami memiliki banyak musim, yang terutama musim hajatan. hehe). Banyak wisatawan asing yang tertarik pada negeriku, dikarenakan pula oleh banyaknya faktor... yang utamnya mereka ingin berlibur dan berjemur dimusim panas serta mereka ingin mempelajari seni di negeri kami. Bicara mengenai seni, negeri kami-lah yang menjadi juara. Tidak ada negeri lain seperti negeri kami yang dipenuhi oleh warna-warni seni disana-sini. Namun, itu semua tiada arti ketika negeri ini ternodai oleh korupsi.

Ya.. korupsi memang sudah menodai negeri ini. Banyak terungkapnya kasus-kasus korupsi yang telah menjadikan negeri kami ini dikenal "buruk" oleh bangsa lain. Mengapa demikian?

Ini hanyalah contoh dalam ruang lingkup kecil yang "mungkin"  dapat pula menggambarkannya. Saya sering berbincang dengan turis asing, namun ketika saya mulai bertanya tentang negeri ini... mereka berpendapat beragam, ada yang menilai baik dan ada pula yang menilai buruk negeri ini. Tapi betapa mirisnya ketika mendengar bahwasanya negeri ini ternilai "buruk" dalam kacamata pribadi mereka. Masih teringat ketika saya berbincang dengan salah seorang wanita muda berkenegaraan Switzerland, ia mengatakan bahwa "actually your country is awesome. I love the people and I love your country. But there's still have bad section.. Corruption. I often heard that. I know that's just because the minority but it gave big impact for your country". So... inikah Indonesiaku? Negeri yang dulu dikenal baik bahkan "ditakuti" oleh negeri lain kini menjadi seperti ini.

Jika bicara mengenai korupsi, saya tidak habis pikir dengan para pelaku korupsi itu sendiri. Apa yang sebenarnya mereka cari dan mereka inginkan dengan apa yang menjadi hal yang dikorupsikan dan dengan hasil yang telah mereka korupsikan?

Tapi saya teringat bahwa seorang ahli berpendapat mengenai suatu kejahatan, ia berpendapat bahwa "setiap kejahatan itu sama dengan aliran darah di tubuh kita". Semoga negeri ini tetap berpegang teguh pada keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dan seperti yang telah terlukiskan dalam gambar diatas bahwa "Korupsi Bukan Solusi".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline