Lihat ke Halaman Asli

Human Living sesi Maslow

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngomong-ngomong soal human living nih,ternyata seru juga yah?!berbagai pendapat orang-orang tentang kehidupan mereka.ada yang bilang ,”Hidupku tuh gak pernah galau,galau ke laut ajeeh”,ada juga yang bilang sebaliknya,”perjalanan hidupku..yah gitu-gitu ajah,ya kaya air gitu bisanya ngalir aja”.Memang kita semua pasti punya hidup yang berbeda-beda,tapi kebutuhan dasar kita pada kenyataanyya sama yakni,sama-sama butuh nafas,butuh makan,butuh minum ,butuh refreshing untuk kelangsungan masin-masing hidup kita.

Bicara soal hidup jadi inget bahan materi kuliah tadi yang debatin soal hierarki of Abraham Maslow.Masing-masing individu pada deskripsiin 5tingkatan kebutuhan piramidanya Maslow.and last ada satu pertanyaan dan sekaligus pernyataan soal kata-kata yang lagi “Booming” zaman ini yaitu “Galau”.semua anak pada kasih jawaban yang berbeda.ada yang bilang galau ditingkatan paliiing dasar yaitu kebutuhan Fisiologis,tapi ada juga yang bilang di tingkatan kebutuhan social.ya,inilah uniknya manusia berbeda-beda dalam berpendapat tapi tetep spesies yakni mamalia tetapnya ya manusia(hohoho..pastinya masak simpanse :D).

Tapi,yang paling menarik perhatian saya yakni kebutuhan akan aktualisasi diri.Dimana aktualisasi diri merupakan seseorang yang sudah terpenuhi keberadaan dirinya melalui potensi-potensi yang dimilikinya.tapi yang saya pertanyakan disini apakah aktualisasi diri itu juga mencakup perasaan magis seseorang?.misalnya seseorang yang beragama Kristen lalu dengan dorongan keyakinannya,niat serta hidayah (suatu petunjuk dimana seseorang tersebut termotivasi)untuk masuk islam.apakah seseorang itu sudah mencapai tinkatan aktualisasi diri?.Karena pernah saya mendengar sebuah penjelasan dalam perkuliahan saya bahwa aktualisasi diri merupakan rasa dimana seseorang mengalami kejadian magis (ajaib)dalam dirinya,dimana dia merasakan dirinya sendiri ada dalam kebahagiaan akan kebutuhannya yang paling puncak.

Ya,itu semua memang sebuah teori.Dimana teori hanyalah merupakan sebuah hipotesa yang belum terbukti kenyataan dan juga belum diketahui secara pasti kbenarannya.Tapi apa salahnya kan kita mempraktekkan teori tersebut dalam kehidupan kita !?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline