Lihat ke Halaman Asli

Just Your Choice

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memperbincangkan negara sendiri memangbtiada habisnya.problem itulah problem inilah banyak sekali hingga terkadang kita sebagai rakyat biasapun hanya bisa geleng-geleng kepala karena tidak pula mendapatkan jalan keluar yang pasti atas atas masalah yang sebenarnya pun kita sendiri yang mempertanyakan dalam topic perbincangan.serangkaian acara pemerintah pun sedikit demi sedikit sudah kita jalani dan taati sebagai bentuk atau bukti bahwa kita mampu menjadi warga Negara yang baik yang dapat patuh terhadap norma-norma yang diberlakukan pemerintah dalam bermasyarakat.

Mulai dari kegiatan perombakan KTP secara besar-besaran menjadi E-KTP lalum pemilu yang baru kita lakukan beberapa minggu yang lalu.dan sampai sekarangpun kita juga masih menunggu rangkaian acara-acara yang bakal kita ikuti selanjutnya.Dari situ terpikir dan terlihat,kalau pemerintahan kita memang kuat.dalam artian mampu menangani segala problematic Negara dengan tangan sendiri*seharusnya*.Tapi,kenapa ya sejauh ini selalu saja ada campur tangan dari pihak lain(Negara lain).

Okelah,kalau memang itu wujud hubungan kerjasama saja,tapi bukankah seharusnya ada batasan-batasan sejauh mana mereka tidak memiliki hak untuk ikut campur terhadap masalah-masalah Negara kita.Mungkin kalau hal bantu-membantu itu masih wajar-wajar saja.Lha,tapi kalau sampai ikut-ikutan ngurusin pemerintahan kita gimana??.Misalnya saja seperti kasus yang terdahulu dimana seorang pemimpin pondok di Solo yang dituduh-tuduh menjadi tersangka terorisme.Akhirnya dipenjarakan hingga sekarang.padahal kalau ditelaah benar-benar adanya bukti yang kuat itu belum terlalu jelas.Negara lainpun ikut-ikutan sok-sok ngurusin juga.lalu masalah yang lagi booming sekarang setelah adanya pemilu kemarin dan Pra Pilpres seperti sekarang.Negara lainpun ikut “ngoceh”sok ikut-ikut ngatur .bilang setuju kalau si A yang seharusnya jadi presiden,dan menolak mentah-mentah kalau si B yang jadi presiden.lha mereka itu lho siapa??.

Padahal faktanya yang jelas-jelas terbukti mereka sendiri lho,yang sudah nguras dan ngerampas SDA Negara kita.mengeruk kekayaan yang seharusnya hak kita sedikit demi sedikit.Bikin Negara kita yang sudah ….kaya gini,menjadi semakin…gini(isi sendiri,pasti ngerti).Sudah tahu jelas seperti itu masak ya kita belum sadar,masih mesti ngikut terus,dan tunduk pada kata-kata mereka.mau jadi apa kita? Mau jadi budak lagi kaya dulu sebelum merdeka??.

Lalu,pasrah begitu saja sama keadaan..tinggal terima hidup atau mati saja.Ya masing-asing kita sudah dewasa.sudah seharusnya paham dengan dengan apa yang mesti kita perbuat dan tidak.Pada intinya keputusan itu ada di tangan masing-masing pelaku kehidupan.pilih menang ataupun kalah,itu jug tergantung pilihan setiap warga Negara Indonesia adanya kemauan dalam diri sendiri.yang pasti,kita harus benar-benar mampu membuka mata,hati,dan pikiran kita dan mampu membaca setiap hal-hal yang telah terjadi sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline