Lihat ke Halaman Asli

Aku Patah Hati…

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang patah hati? Banyak! Ko bisa? Karena setiap manusia diciptakan satu set dengan hatinya. Hati itu bagian penting dari setiap isi manusia.

Pernah patah hati? Iya! Rasanya sangat tidak enak dan bikin eneg. Gejalanya kadang panas dingin, sakit kepala, jantung berdebar, mual-mual, lelah, letih, lesu, kurang bergairah, dan masih banyak jenis gejala lainnya. Luar biasa bukan efek dari patah hati?

Betapa patah hati itu sulit untuk diobati, jika bukan penderita patah hati itu sendiri yang berusaha untuk sembuh dan bangkit. Sulit untuk menghindar dari penyakit “patah hati” selama kita masih memiliki hati. Patah hati yang tidak segera diobati juga dapat menyebabkan depresi, stress, tindakan kriminal, dan dampak lainnya yang jelas tidak baik bagi tubuh. Jadi, ketika patah hati menyerang, berusahalah untuk segera mengobatinya.

Apa saja penyebab patah hati? Kebanyakan patah hati disebabkan oleh cinta yang ditolak, cinta yang diduakan, cinta yang tak tersampaikan, cinta yang bertepuk sebelah tangan, dan cinta-cinta lainnya yang tidak sesuai dengan harapan. Ada juga yang disebabkan karena target prestasi yang tidak tercapai, pekerjaan yang penuh dengan persaingan, lingkungan yang penuh dengan tekanan, dan diri manusia itu sendiri yang terlalu sensitif.

Bagaimana caranya supaya tidak patah hati? Sulit! Mengalami patah hati itu wajar. Jadi, maklumilah hati kita jika sesekali patah, namun cepatlah sambung kembali, agar sakit yang dirasa tidak berkepanjangan.

Kalau begitu, apa obat patah hati? Jadilah pribadi dengan hati yang luas dan kuat, karena kalau luas dan kuat itu sulit untuk dipatahkan. Isilah hati dengan hal-hal positif yang membahagiakan. Banyak-banyaklah memberi maaf kepada orang lain yang telah dengan atau tanpa sengaja menyentil hati. Kemudian perbanyaklah doa kepada Tuhan agar senantiasa diberikan kelapangan hati, kesabaran dalam menjalani hidup, keikhlasan, dan ketawakalan.

Salam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline