Salam kompasiana,,,,,
Jokowi adalah tokoh yang sedang populer saat ini. Jokowi adalah tokoh yang sedang dicintai rakyatnya, tokoh yg sangat diharapkan oleh rakyat indonesia utk bisa merubah Indonesia ke arah masa depan yg gilang gemilang. Jokowi sedang berada dalam 'puncak popularitas". Namun popularitasnya muncul secara alamiah,,,scr "nature",tak direkayasa oleh dirinya sendiri. Apa yang sedang terjadi saat ini pada jokowi hanyalah "efek" dari cara kerjanya yg luar biasa. Model blusukan jokowilah yang berefek popularitasnya menjadi sangat luar biasa. Pak Jokowi hanya bekerja dengan "ketulusan",,,karena beliau pernah juga merasakan menjadi rakyat kecil,rakyat terpinggirkan yg juga pernah merasakan apa yg saat ini dirasakan rakyat miskin jakarta. Caraa kerja blusukan ini mesthinya menjadi "kaca benggala' para pemimpin kita agar dekat dengan rakyat. Blusukan adalah model kepemimpinan turun ke bawah yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan sesungguhnya yg sedang dihadapi oleh rakyat. Mesthinya model seperti ini menjadi contoh bagi apara kepala dusun,kepala desa,para camat,para bupati dan para gubernur di Indonesia. Hanya dengan cara blusukan ini maka pemimpin akan benar-banar faham apa yg sesungguhnya DIINGINKAN rakyat.
Para pemimpin kita di awal-awal kemerdekaan dulu,pada masa kepemimpinan Bung Karno banyaklah yg memiliki model seperi Jokowi ini. Pada masa itu semangat "sepi ing pamrih,rame ing gawe" benar - benar tertanam dalam hati para pemimpin kita. Benar - benar "mbalung sumsum" di kalangan pemimpin rakyat yg sedang berusaha mencerdaskan rakyatnya. Pada masa itu budaya dan sikap para pemimpin di masayarakat tengah benar -benar memiliki mental "perjuangan". Setelah puluhan tahun di masa orde baru kita tak memiliki pemimpin berjiwa "merakyat",muncullah Jokowi yang benar-benar fenomenal. Ia adalah antitesis model kepemimpinan "serba dawuh dan serba menerima laporan" seperti yang ada saat ini.
Model kepemimpinan ini memunculkan suara 'de facto" dari rakyat yang ia pimpin. Rakyat bisa langsung mengutarakan keluahan-keluhannya secara langsung,dan pemimpin pun bisa mengetahui secara "de facto" apa yang menjadi keinginan rakyat. Dengan mengetahui keluhan-keluhan "de facto" rakyatnya ,maka pemimpin bisa membuat program-program yang benar-benar "pro rakyat",bukan hanya program-program yang seolah-olah pro rakyat. Program-program akan dibuat pemimpin model seperti ini untuk sesegera mungkin mengentaskan rakyatnya dari belenggu permasalahan yang dihadapinya. Permasalahan akan secepat-cepatnya diatasi oleh model kepemimpinan seperti ini. Inilah sebenarnya model kepemimpinan yang dibutuhkan oleh rakyat.
Saya ulangi sekali lagi bahwa mesthinya para pemimpin yang memiliki wilayah mulai dari kepala dusun sd gubernur harus mencontoh model kepemimpinan seperti ini. Bukan malah menjelek-jelekkan jokowi dengan segala cara. Kalau para pemimpin kita memiliki model kepemimpinan seperti jokowi ini saya yakin akan sangat dicintai rakyatnya. Sehingga jika ia maju lagi dalam pilihan langsung periode berikutnya ,saya pastikan akan dipilih lagi oleh rakyatnya. Bahkan bisa mencapai 90 % ,sepertihalnya perolehan suara Jokowi pada pemilu walikota Surakarta periode kedua. Saya menduga hanya beliaulah satu-satunya walikota/bupati yang dipilih rakyatnya mencapai 90 %. Apakah ini akan terulang lagi jika Jokowi maju pada pilihan Gubernur periode berikutnya??? Saya pastikan Ia. Justru yg terjadi saat ini adalah jokowi sedang digadang bukan sekedar gubernur jakarta,namun jabatan lebih tinggi lagi yaitu presiden.
Republik ini harus memiliki banyak pemimpin wilayah model seperti ini. Jika republik Indonesia menjadikan model ini sebagai "kacabenggala" maka saya yakin "RI baru " seperti yang dicita-citakan para founding father akan tercipta. Model kepemimpinan Jokowi mesthinya menjadi PARAMETEr DAN KIBLAT bagi pemimpin-pemimpin di Indonesia. Saya yakin negeri ini akan menjadi macan asia baru yang siap mengaung-ngaung, berwibawaa di depan negara lain. Ekonomi yes,demokrasi juga yes.
Semoga 2014 akan memunculkan semakin banyak kepemimpinan model jokowi sehingga program-program pro rakyat akan benar-benar "sampai di tangan rakyat".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H