Renungan sedikit saja .....
Sebagai wujud cintaku pada negeri ini,,,,,
Dimana - mana para pejabat mengundang investor
Investor menguasai suatu daerah tertentu
Dari wisata
Sampai penambangan watu lintang
Coba ,,,kalau diperhatikan
Apa yang untung bagi pemerintah dan rakyatnya
Rakyat masihlah miskin
PAD tak kunjung menaik juga
Alih alih pemerintah mendapat bagian yang besar
Gak,,,sama sekali tidak
Yang didapat hanya Pajak,,,,,
Pajak pun masuk pemerintah pusat
Pengelolaan Wisata dengan sistem "desa wisata"
Apa coba untungnya bagi rakyat kebanyakan
Paling paling hanya segelintir rakyat di daerah wisata itu yang untung
Atau malah yang untung hanya penguasa desanya
Paling -paling rakyat hanya jualan suvenir atau jualan es dawet,,hemmm
Eeee,,,malah juga mengelola sebuah "pantai saja'
Harus menunggu Investor
Hadeh,,,hanya kelola pantai kecil looo
butuh Dana berapa to ????
Bermodal daun rumbia, kayu2 glugu,,,,warung2 semi permanen
Ditambah "jagalah kebersihan "
Coba tuh,,lihat di sebuah pantai yg lagi kondang
siapa yang paling untung ?? Ya Investor dong,,,,, lalu rakyat ??? melongo,,,,PLO alias plonga plongo,,,paling paling hanya jualan "rempeyek" ,,,hahahha
Pemerintah dapetnya retribusi
yang hanya lima ribu rupiah saja
Dulu pantai dijual murah,,,
lalu mana cita - cita "mensejahterakan rakyat"
Kapan pemerintah akan kaya kalau hanya dapet retribusi,,,
Kapan pemerintah bisa punya APBD Melimpah
Ah,,bahasa Jawa kasarnya "PREK" ragagas,,,
bahasa Kerennya Emang Gue Pikirin
Bukan urusanku karena aku hanya rakyat
Sing penting aku "wareg" ,,,,makaryao,duwe opo-opo,,,wong liyo,,,,prek,,hehehh
Lalu terus kapan Rakyat ini dipikirkan ??
Pikirannnya "individual",,,,
Dudu sanak dudu kadang,,
arep rekoyo urusanmu arep mulyo urusanku ,,,,
OHHHH,ya ini yang terjadi jaman saiki,,,,
cita2 proklamasi wes ilang
katanya punya agama?? Agama yang selalu memerintahkan untuk membantu kaum Dhuafa???? Bahkan perintah sedekah beratus ayat 'tercantum",,,tapi hanya memberi pengemis seribu rupiah saja,mikirnya sak jam,,,hemmmm,,,apalagi mikir tetangganya yang "kesrakat"...