Peran Perempuan dalam Pewartaan Injil

Perempuan menjadi  sosok yang menjadi  dalam karya pelayanan yesus. Perempuan memiliki posisi yang memberikan dampak bagi kehidupan yesus. Dalam injil Lukas perempuan menjadi sosok yang sangat berperan penting dalam karya pelayanan yesus karena berpergian bersama yesus. Perempuan melayani yesus, menyediakan keperluan yesus dari perbendaharaanya sendiri selama pelayanannya. 

Sangat kontradiktif dengan kehidupan bangsa israel pada masa itu. Kaum perempuan hidup dalam budaya patriarki yahudi memposisikan perempuan sebagai pelaku pasif dalam pelaksana keputusan. Perempuan dianggap sebagai pembawa dosa bagi adam. Pandangan negatif tentang pribadi perempuan tumbuh subur dalam pandangan yahudi. Kaum perempuan memiliki pengaruh dalam gereja katolik melalui biara-biara. Terutama melalui sekolah, panti jompo dan lain-lain. Mereka ikut ambil bagian penting melalui kesaksian tentang kebangkitan yesus.

Perempuan hadir sebagai pelaku kebajikan yang berperan dalam proses pewartaan kerajaan allah dalam diri yesus kristus. Yesus memberikan penghargaan dengan menempatkan kedudukan perempuan dalam pelayanannya memiliki kesamaan. Lukas memberikan sifat revolusioner yang tidak membedakan laki-laki dan perempuan. Yesus menunjukkan bahwa ia tidak membeda-bedakan perempuan dan laki-laki. Perempuan melayani yesus secara total. Jika sebiji gandum ketika jatuh ke tanah tidak mati maka ia akan tetap tinggal tetapi mati maka akan tumbuh dan berbuah. Perempuan-perempuan tersebut melayani tuhan dengan berkat yang ada pada mereka.

Yesus berkeliling desa-desa dan kota-kota di galillea, ditemani oleh murid laki-laki dan perempuan seperti maria, yohana, susana. Semua orang yang berdiri di samping tuhan yesus adalah orang-orang menakjubkan. Siapapun yang memilih untuk mengikuti yesus adalah seorang murid. Kelompok perempuan mendukung pelayanan yesus dengan sumberdaya materialnya demi keberhasilan pewartaan tentang kerajaan Allah.