Lihat ke Halaman Asli

Mengelola Krisis dengan Keberanian, King Felipe VI dan Upayanya untuk Memperkuat Spanyol

Diperbarui: 25 Agustus 2024   02:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: CNN

King Felipe VI dilantik sebagai raja dan mengusung visi "monarki baru" dan "Spanyol baru." Tantangan utama bagi raja yang baru ini adalah mempertahankan identitas bersama Spanyol, sebuah tugas yang semakin rumit karena tuntutan kemerdekaan yang semakin kuat di Catalonia dan gerakan separatis yang terus-menerus di Negara Basque. Gaya kepemimpinan Raja Felipe VI dari Spanyol bisa digambarkan sebagai modern, inklusif, dan berorientasi pada stabilitas.

Felipe VI dikenal sebagai raja yang mendukung modernisasi dan transparansi dalam institusi kerajaan. Ia berusaha memisahkan citra kerajaan dari skandal yang terjadi di masa lalu dan memperkuat kepercayaan rakyat terhadap monarki.Ia berusaha merangkul semua wilayah dan kelompok di Spanyol, termasuk dalam isu-isu sensitif seperti gerakan kemerdekaan Catalonia."These are troubled times, but we will overcome them,"

sumber: voaindonesia

Courage (Keberanian) adalah kualitas moral dan praktis yang penting bagi pemimpin. Ini bukan tentang tidak merasakan keraguan, kebingungan, atau ketakutan, tetapi kemampuan untuk bertindak meskipun ada hal-hal tersebut demi kebaikan yang lebih besar. Keberanian di tempat kerja melibatkan kekuatan mental dan moral untuk mengambil tindakan yang relevan dengan pekerjaan demi tujuan yang layak, meskipun ada risiko atau rasa sakit pribadi.

Namun, keputusan Felipe yang paling drastis adalah mengurangi anggota keluarga kerajaan menjadi enam orang: orang tuanya, dirinya sendiri, istrinya, dan kedua putri mereka. Saudara perempuannya, saudara ipar laki-lakinya, keponakan laki-laki dan perempuan, tidak termasuk dalam keluarga


Moral awareness adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami implikasi moral dari tindakan, keputusan, atau situasi. Ini melibatkan kesadaran tentang apa yang benar atau salah, dan bagaimana keputusan atau tindakan dapat mempengaruhi orang lain dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks kepemimpinan, moral awareness penting untuk memastikan bahwa pemimpin membuat keputusan yang adil, etis, dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.


Ketika skandal korupsi melibatkan anggota keluarganya, seperti kasus korupsi yang dikenal sebagai "Nos, " di mana saudara ipar Felipe, Iaki Urdangarin dan saudara perempuannya Cristina de Borbn menghadapi tuduhan korupsi. Dan juga kasus korupsi yang dilakukan oleh raja terdahulu Juan Carlos 1, Felipe VI mengambil langkah-langkah untuk memisahkan diri dari kontroversi tersebut. King Felipe memutuskan hubungan finansial dengan ayahnya, mantan Raja Juan Carlos I. Ini menunjukkan moral awareness dalam mengatasi dampak dari tindakan yang tidak etis dan menjaga integritas institusi monarki.

sumber: cnnindonesia


Two-Factor Theory: hygiene factors
Hygiene Factors adalah konsep yang dikembangkan oleh psikolog Frederick Herzberg dalam teori motivasi kerjanya. Hygiene Factors merujuk pada elemen-elemen yang dapat mencegah ketidakpuasan di tempat kerja tetapi tidak secara langsung memotivasi atau meningkatkan kepuasan kerja. 

Faktor-faktor ini penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang layak dan nyaman, namun mereka sendiri tidak cukup untuk memotivasi karyawan untuk mencapai kinerja tinggi. Jika faktor-faktor ini tidak terpenuhi dengan baik, bisa menyebabkan ketidakpuasan, tetapi jika mereka ada, mereka hanya mencegah ketidakpuasan tanpa meningkatkan motivasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline