Lihat ke Halaman Asli

Ariel Salong Parakai

Foto/Videographer - Entrepreneur

Mengatasi Mimpi Buruk dengan Cara Manipulasi Emosi

Diperbarui: 7 Februari 2023   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mimpi buruk dapat berdampak serius pada kesehatan mental seseorang. Nightmare Disorder (ND) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ini. Gangguan ini biasanya terjadi selama kondisi tidur Rapid Eye Movement (REM). Kondisi ini memerlukan perhatian dan tindakan yang tepat untuk mengatasinya agar tidak mempengaruhi kesehatan seseorang dalam jangka panjang.

Terapi Imagery Rehearsal Therapy (IRT) adalah metode terbaik untuk mengatasi mimpi buruk. Dalam terapi ini, peserta partisipan diinstruksikan untuk membuat cerita mimpi buruk mereka menjadi lebih positif. Dengan latihan ini, mereka akan mengingat dan memahami bagaimana untuk mengubah alur cerita mimpi buruk sehingga mempengaruhi mimpi mereka saat tidur. IRT sangat efektif dalam membantu orang mengatasi mimpi buruk dan memperbaiki kualitas tidur mereka.

Mimpi buruk memang sangat mengganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman saat bangun tidur. Namun ternyata ada cara alternatif untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan mengubah emosi dalam mimpi. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology mengungkapkan bahwa ada hubungan antara emosi dalam mimpi dan kesejahteraan (well-being) seseorang. Oleh karena itu, dengan mengubah emosi dalam mimpi, kita bisa mengatasi mimpi buruk dan memperbaiki kesejahteraan kita.

Emosi dalam mimpi dapat dikendalikan untuk mengatasi mimpi buruk, menurut Psikiater Lampros Perogamvros dari Sleep Laboratory Universitas Jenewa, Swiss. Dalam sebuah penelitian, Perogamvros dan timnya menjalankan serangkaian metode terapi pada 36 pasien Non-Depresi (ND), termasuk Treatment Memory Reactivation (TMR). Hasilnya menunjukkan bahwa metode ini efektif untuk memanipulasi emosi dalam mimpi dan mengatasi mimpi buruk. Ini menunjukkan bahwa terapi mimpi bisa menjadi cara efektif untuk membantu pasien mengatasi masalah emosional mereka.

Hasil studi terbaru menunjukkan bahwa pasien yang menerima pengobatan TMR memiliki mimpi positif lebih sering dibandingkan dengan kelompok yang hanya menerima IRT. Setelah tiga bulan, pasien yang menerima TMR jarang mengalami mimpi buruk. Faktor penting dalam meningkatkan kualitas tidur adalah fase REM, yang berperan penting dalam memperkuat memori positif selama tidur.

Terapi Mimpi yang Dirancang (TMR) memiliki potensi untuk menjadi solusi bagi individu yang mengalami masalah mimpi buruk, serta mengatasi masalah psikologis lainnya seperti gangguan kecemasan, PTSD, dan insomnia.

Penelitian menunjukkan bahwa memanipulasi emosi dalam mimpi dapat memengaruhi kualitas tidur dan berdampak positif pada kesehatan mental. Meskipun efektivitas TMR masih memerlukan penelitian lebih lanjut, namun hal ini merupakan harapan baru bagi pasien yang mencari pengobatan untuk meningkatkan kualitas tidur mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline