Lihat ke Halaman Asli

UKT Naik, Apa Masih Ada Harapan untuk Sarjana?

Diperbarui: 24 Mei 2024   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) telah menjadi topik hangat di kalangan mahasiswa dan calon mahasiswa di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya biaya pendidikan, banyak yang bertanya-tanya apakah masih ada harapan untuk meraih gelar sarjana. Artikel ini akan membahas dampak kenaikan UKT, tantangan yang dihadapi mahasiswa, serta solusi dan harapan bagi mereka yang bercita-cita meraih pendidikan tinggi.

Dampak Kenaikan UKT

Kenaikan UKT memberikan tekanan finansial yang signifikan bagi mahasiswa dan orang tua mereka. UKT adalah biaya yang harus dibayarkan mahasiswa setiap semester, dan kenaikan ini bisa berarti beban tambahan jutaan rupiah per tahun. Beberapa dampak yang dirasakan antara lain:

  1. Beban Finansial Keluarga: Keluarga dengan pendapatan menengah ke bawah paling merasakan dampaknya. Kenaikan UKT bisa menyebabkan kesulitan finansial, memaksa orang tua untuk mencari pinjaman atau bekerja lebih keras untuk membiayai pendidikan anak mereka.

  2. Peningkatan Utang Mahasiswa: Banyak mahasiswa yang akhirnya harus mengambil pinjaman pendidikan. Hal ini menambah beban utang yang harus mereka lunasi setelah lulus, mempengaruhi stabilitas finansial mereka di masa depan.

  3. Akses Pendidikan Terbatas: Kenaikan biaya kuliah dapat menghambat akses pendidikan bagi calon mahasiswa yang berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu. Beberapa mungkin terpaksa menunda atau bahkan membatalkan rencana mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa

Selain beban finansial, mahasiswa juga menghadapi beberapa tantangan lain akibat kenaikan UKT:

  1. Stres dan Tekanan Mental: Tekanan untuk memenuhi biaya kuliah bisa menyebabkan stres dan kecemasan di kalangan mahasiswa. Mereka harus mengimbangi antara studi dan usaha untuk mencari penghasilan tambahan.

  2. Kualitas Pendidikan: Dengan meningkatnya biaya kuliah, mahasiswa berharap mendapatkan kualitas pendidikan yang sebanding. Namun, tidak selalu demikian. Beberapa institusi mungkin tidak meningkatkan fasilitas atau kualitas pengajaran meskipun biaya kuliah naik.

  3. Waktu Belajar Berkurang: Mahasiswa yang harus bekerja paruh waktu untuk membiayai kuliah mereka mungkin memiliki waktu belajar yang lebih sedikit. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja akademis dan keseimbangan kehidupan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline