Lihat ke Halaman Asli

Sumarsih: Jika Prabowo Presiden Sulit Buat Kami

Diperbarui: 23 Februari 2024   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sumarsih, seorang ibu yang menjadi simbol perjuangan bagi para korban pelanggaran HAM di masa lalu, menyampaikan pandangannya tentang kemungkinan Prabowo Subianto menjadi presiden. Sebagai ibu dari salah satu korban, Wawan, dan pendiri Gerakan Kamisan yang berlangsung setiap Kamis di depan Istana Merdeka, Sumarsih memiliki perspektif unik tentang politik dan hak asasi manusia di Indonesia.

Dalam wawancaranya, Sumarsih mengungkapkan keraguan dan keprihatinannya jika Prabowo menjadi presiden. Baginya, masa lalu Prabowo yang terkait dengan dugaan pelanggaran HAM di masa lalu menimbulkan ketakutan akan potensi penurunan hak asasi manusia di Indonesia jika dia memegang kekuasaan tertinggi.

Sejak awal, Sumarsih telah menjadi salah satu tokoh yang aktif dalam memperjuangkan keadilan bagi para korban pelanggaran HAM. Gerakan Kamisan yang ia dirikan menjadi wadah bagi para keluarga korban untuk bersuara dan menuntut keadilan. Namun, bagi Sumarsih, potensi terpilihnya Prabowo sebagai presiden bisa menjadi penghalang bagi upaya mereka dalam memperjuangkan keadilan.

Dalam beberapa kesempatan, Prabowo telah menegaskan komitmennya untuk memajukan demokrasi dan menghormati hak asasi manusia. Namun, bagi Sumarsih dan para aktivis HAM lainnya, langkah konkret dan kebijakan yang dilaksanakan di masa lalu dan saat ini menjadi tolok ukur yang lebih penting.

Perdebatan tentang Prabowo Subianto dan masa lalunya yang kontroversial telah menjadi topik yang hangat dalam dunia politik Indonesia. Bagi Sumarsih dan para pendukung Gerakan Kamisan, menegaskan pentingnya penegakan hak asasi manusia dan keadilan adalah prioritas utama, tanpa memandang siapa yang memegang kekuasaan.

Sebagai sosok yang telah melalui perjalanan perjuangan yang panjang, Sumarsih menegaskan bahwa hak asasi manusia dan keadilan harus tetap menjadi fokus utama bagi setiap pemimpin yang terpilih. Bagi Sumarsih dan kelompok aktivis yang ia wakili, tidak ada tempat bagi pelanggaran HAM dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline