Lihat ke Halaman Asli

Kolerasi antara Penigkatan Muka Air Laut dengan Kadar CO2 di Atmosfer

Diperbarui: 11 Juli 2023   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perubahan iklim merupakan tantangan global yang mendesak. Salah satu aspek penting dari perubahan iklim adalah peningkatan muka air laut yang terjadi sebagai akibat dari pemanasan global. Selain itu, terdapat korelasi yang signifikan antara peningkatan muka air laut dengan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi hubungan tersebut dan memahami dampak yang dihasilkan.

Peningkatan muka air laut terjadi sebagai akibat dari dua faktor utama: pemanasan global dan pelelehan es. Ketika suhu bumi meningkat, es di kutub dan gletser di seluruh dunia mulai mencair, menyebabkan peningkatan volume air di laut. Selain itu, pemanasan global juga menyebabkan ekspansi termal air laut, di mana air yang dipanaskan menjadi lebih padat dan menyebabkan peningkatan volume.

Namun, ada hubungan yang lebih kompleks antara peningkatan muka air laut dan kadar CO2 di atmosfer. Kadar CO2 di atmosfer meningkat sebagai akibat dari aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Gas CO2 yang dilepaskan ke atmosfer bertahan dalam atmosfer dalam jangka waktu yang lama dan berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Korelasi antara peningkatan muka air laut dan kadar CO2 di atmosfer terkait dengan efek rumah kaca. Ketika CO2 terperangkap di atmosfer, ini menyebabkan peningkatan suhu global, yang pada gilirannya mempercepat pelelehan es dan ekspansi termal air laut. Selain itu, peningkatan suhu juga dapat mengganggu ekosistem laut, mempengaruhi keseimbangan organisme laut, dan memicu perubahan yang signifikan dalam lingkungan perairan.

Dampak dari peningkatan muka air laut dan kadar CO2 di atmosfer sangat luas. Salah satunya adalah ancaman bagi pulau-pulau kecil dan daerah pesisir yang terancam oleh banjir rob dan erosi pantai. Air laut yang membanjiri wilayah pesisir dapat merusak infrastruktur, mengancam habitat alami, dan mengganggu mata pencaharian penduduk lokal.

Selain itu, perubahan kimia yang terjadi akibat peningkatan CO2 di atmosfer juga dapat berdampak negatif pada organisme laut. Kadar CO2 yang lebih tinggi dalam air laut menyebabkan asamifikasi, yaitu penurunan pH air laut yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan organisme seperti terumbu karang, moluska, dan fitoplankton. Hal ini berpotensi mengganggu rantai makanan dan mengurangi keanekaragaman hayati di ekosistem laut.

Untuk mengatasi tantangan ini, langkah-langkah mitigasi dan adaptasi harus diambil. Pengurangan emisi gas rumah kaca, khususnya CO2, menjadi sangat penting. Upaya untuk beralih ke sumber energi terbarukan, mengurangi deforestasi, dan menerapkan praktik berkelanjutan adalah langkah-langkah penting untuk mengurangi peningkatan muka air laut dan dampak perubahan iklim.

Selain itu, upaya adaptasi juga diperlukan untuk menghadapi peningkatan muka air laut. Ini termasuk pembangunan infrastruktur tangguh terhadap banjir rob, perlindungan pantai yang efektif, dan pengelolaan bencana yang lebih baik. Pendidikan dan kesadaran publik juga penting untuk meningkatkan pemahaman tentang perubahan iklim dan mendorong tindakan kolektif.

Dalam kesimpulannya, kolerasi antara peningkatan muka air laut dan kadar CO2 di atmosfer merupakan aspek penting dari perubahan iklim. Peningkatan CO2 di atmosfer mempercepat pemanasan global, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan muka air laut. Dampaknya sangat luas, termasuk ancaman terhadap pulau-pulau kecil, kerusakan ekosistem laut, dan perubahan ekologi yang signifikan. Upaya mitigasi dan adaptasi yang komprehensif diperlukan untuk mengurangi emisi CO2, mengurangi dampak peningkatan muka air laut, dan melindungi ekosistem laut yang rentan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline