Lihat ke Halaman Asli

Tidak Ada Kebebasan Absolut - Luhut Pandjaitan

Diperbarui: 9 Juni 2023   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam sebuah pernyataan yang menarik perhatian publik, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Pandjaitan, menekankan pentingnya memahami bahwa kebebasan tidak boleh diartikan sebagai kebebasan absolut. Pernyataan tersebut mencerminkan pandangannya terhadap peran dan tanggung jawab dalam menjaga keseimbangan antara kebebasan individu dan kepentingan masyarakat yang lebih luas.

Dalam era di mana komunikasi dan akses informasi semakin mudah melalui perkembangan teknologi, pertanyaan tentang batas dan ruang lingkup kebebasan telah menjadi topik yang sangat relevan. Luhut Pandjaitan mengingatkan bahwa kebebasan tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk melanggar hukum, merugikan orang lain, atau mengganggu ketertiban sosial.

Menurut Luhut, kebebasan harus dipandang dalam konteks keseluruhan masyarakat dan menghormati nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh suatu negara. Dia menyatakan bahwa setiap kebebasan individu harus sejalan dengan kepentingan nasional, menjaga harmoni sosial, dan mematuhi aturan yang berlaku.

Pernyataan tersebut memberikan perspektif penting bahwa kebebasan individu haruslah tetap berada dalam batasan yang ditentukan oleh hukum dan moralitas. Kebebasan yang berlebihan atau diabaikan dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan bahkan dapat mengancam stabilitas sosial.

Luhut Pandjaitan juga menyoroti pentingnya dialog dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menentukan batas-batas kebebasan yang adil dan seimbang. Dalam konteks demokrasi, partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pembentukan kebijakan dapat membantu mencapai kesepakatan yang menghormati hak asasi manusia sekaligus menjaga kepentingan bersama.

Namun, penting juga untuk menyadari bahwa setiap kebebasan memiliki batas dan kewajiban yang melekat. Kebebasan tidak boleh digunakan sebagai pembenaran untuk merugikan orang lain, merusak lingkungan, atau merongrong fondasi moral dan etika yang mendasari tatanan sosial.

Dalam konteks global yang terus berkembang, kebebasan harus diimbangi dengan tanggung jawab dan rasa kewajiban terhadap masyarakat dan negara. Hal ini memerlukan pemahaman yang mendalam, dialog yang terbuka, dan komitmen bersama untuk menciptakan keseimbangan yang sejalan dengan aspirasi dan kepentingan bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline