Lihat ke Halaman Asli

Apakah Resesi 2023 Sudah Dimulai?

Diperbarui: 24 Januari 2023   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kalian yang bekerja sudah mulai terasa perbedaan ? Menurut pakar-pakar ekonomi di tahun 2023 dunia akan mengalami resesi tapi ini sudah hampir memasuki bulan kedua ditahun 2023. Kamu sendiri tau ga arti dari resesi sendiri ?

Menurut Prof. Rhenald Kasali "Suatu negara memasuki masa resesi ketika pertumbuhan ekonominya negatif selama lebih dari dua kuartal berturut-turut". Resesi ekonomi ditandai dengan melemahnya ekonomi global, penurunan efisiensi marjinal modal, angka inflasi, penurunan ekspor dan investasi, pengurangan pendapatan pajak untuk negara, dan tujuan pemerintah yang lebih rendah untuk pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan pada negara-negara Asia Tenggara sendiri diproyeksikan melambat menjadi 4,4% pada tahun 2022 sebelum meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2023. Lalu dampak dari resesi untuk kita masyarakat Indonesia apa ?  

Menurut Prof. M. Chatib Basri "Baik konsumsi maupun investasi akan dirugikan oleh kenaikan suku bunga. Pertumbuhan ekonomi pada akhirnya akan melambat, menempatkan AS dan Eropa ke dalam resesi. Permintaan ekspor China akan menurun akibat kontraksi ekonomi AS dan Eropa". Kalau resesi ini terjadi apa yang harus masyarakat persiapkan ?

Tim Pengendalian Inflasi Daerah harus diperkuat bekerjasama dengan pemerintah daerah oleh kantor perwakilan Bank Indonesia di daerah. Kementerian Keuangan harus konsisten menjunjung tinggi Kesepakatan Pemulihan Ekonomi Nasional pada daya beli masyarakat (PEN). Pembuat kebijakan harus menghindari distorsi kebijakan seperti pembatasan harga, subsidi, dan pembatasan ekspor, yang mungkin berbahaya mengingat kenaikan harga komoditas baru-baru ini. Masyarakat harus siap untuk menanggapi keadaan darurat kapan saja, tidak hanya sebelum resesi. Pemerintah harus memprioritaskan kembali pengeluaran untuk bantuan yang ditujukan bagi orang-orang yang kurang beruntung mengingat tantangan yang ditimbulkan oleh inflasi, PDB yang lebih buruk, kondisi keuangan yang lebih ketat, dan ruang kebijakan fiskal yang lebih sedikit.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline