Lihat ke Halaman Asli

Ariel GunartoS

Head of Student Press Association of Faculty of Engineering Widya Mandala Surabaya Catholic University

Apa Manfaat dari Kultur Jaringan?

Diperbarui: 25 Agustus 2018   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Haloo para pembaca kompasiana semua, bagaimana kabarnya ? Selamat datang dalam artikel pertama saya, dalam tulisan pertama saya ini, saya akan membahas mengenai  kultur jaringan yang sekarang telah banyak dimanfaatkan untuk kelestarian dan pemanfaatan menjadi Sumber Hayati.

Sebelum kita membahas lebih lanjut secara detail, apakah teman-teman tahu apa itu kultur jaringan? Kultur jaringan itu sendiri merupakan sebuah media untuk membudidayakan tanaman-tanaman baru agar dapat memiliki sifat genetik yang hampir sama atau bahkan dapat menjadi lebih unggul dari pada induknya dengan metode vegetatif. 

Biasanya, teknik ini dilakukan dengan mengisolasikan bagian-bagian tanaman misalnya, mata tunas, daun, dan menumbuhkan bagian-bagian itu dalam media buatan secara aseptik atau steril, yang banyak akan nutrisi dan zat pengatur tumbuh yang berada di dalam wadah tertutup dengan pencahayaan yang cukup sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman sempurna. 

Tak hanya itu, teknik ini memiliki keefisien waktu, karena untuk menanam tanaman tidak dibutuhkan waktu yang cukup lama, selain itu juga dapat menghemat tempat karena tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas. Dan hasil yang dihasilkanpun banyak, sehingga teknik ini sangat efisien.

Proses atau Tahapan dalam Kultur Jaringan :

a. Mempersiapkan Tanaman Induk Sumber Eksplan

Dalam mempersiapkannya, tanaman tersebut harus memiliki kejelasan jenis, spesies, dan varietasnya serta harus sehat dan terbebas pula dari hama dan penyakit. Tanaman indukan sumber eksplan tersebut harus dikondisikan dan dipersiapkan secara khusus dengan diletakkan di rumah kaca atau greenhouse agar eksplan yang akan dikulturkan sehat dan dapat tumbuh dengan baik serta terbebas dari sumber kontaminan pada waktu dikulturkan secara in-vitro.

b. Inisiasi Kultur

Tujuan utama dari pembiakan tanaman secara in-vitro tahap ini adalah membuat kultur dari eksplan yang terbebas dari mikroorganisme serta inisiasi pertumbuhan baru menurut Wetherell (1976). 

Dengan ini diusahakan kultur yang aseptik atau aksenik. Aseptik yang berarti bebas akan mikroorganisme, sedangkan aksenik juga berarti bebas dari mikroorganisme yang merugikan. 

Dalam proses ini, dimohon bahwa eksplan yang dikulturkan akan diuji dengan pertumbuhan baru, sehingga akan memungkinkan dilakukannya penyeleksian bagian tanaman yang tumbuhnya paling kuat, untuk diperbanyak (multiplikasi) pada pembudidayakan tahap selanjutnya (Wetherell, 1976).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline