sunyi mendengus menerpa wajah nan layu
meski senyum masih menggurat bibirnya yang ranum
hatinya terkoyak dalam sambal yang melada
selayu dalam hasratnya yang kian meringkih ia tetap menagih
tak ingin aku terbakar oleh garang nya petir yang menggelegar
meski keruh di antara ranting kilat yang mengumbar
hatiku tetap berusaha tegar memagar
cinta yang kian lama kian hambar
aku tetap tertatih berdiri
walau bukanlah mawar dan hanya kaktus berduri
aku yakinkan aku mampu melewati