ketika degup semayup membuncah di dada
mengelinjang ragaku terkubus dalam diam
hingga gempita malam mengusung sahdu
di bentangan suaka malamku yang kelabu
meredam anganku dalam buaian impian
bersama kusamnya lembaran masa silam
jiwa rentaku mulai menyeruak sabda
entahlah...
bagai dendang tanpa alunan
jalan tanpa arah
terseok tak berdaya tanpa tongkat