Lihat ke Halaman Asli

Gelisahku

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika degup semayup membuncah di dada

mengelinjang ragaku terkubus dalam diam

hingga gempita malam mengusung sahdu

di bentangan suaka malamku yang kelabu

meredam anganku dalam buaian impian

bersama kusamnya lembaran masa silam

jiwa rentaku mulai  menyeruak sabda

entahlah...

bagai dendang tanpa alunan

jalan tanpa arah

terseok tak berdaya tanpa tongkat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline