Kecerdasan spasial adalah kemampuan untuk membayangkan ruang, tempat, lokasi berdasarkan informasi yang pernah direkam oleh mata sehingga menjadi satu bayangan yang penuh dan dapat menjadi acuan informasi yang baru.
Kecerdasan spasial anak dengan mengenalkan ilmu geografi lewat foto, peta, dan membangun kemampuan menerjemahkan visualisasi dari gambar dan video game, sangat mungkin dilakukan sejak usia pra sekolah. Kecerdasan spasial pada masa kanak-kanak adalah kemampuan belajar dan bernalar dari data visual. Juga disebut sebagai penalaran spasial, ini melibatkan penggunaan keterampilan visual-spasial untuk melihat bagaimana sesuatu seharusnya terlihat.
Permasalahan yang ditemukan dilapangan adalah selama ini pendidikan geografi fokus pada sekolah tingkat SMP ke atas, belum pernah menyentuh tingkat SMP ke bawah. Pendidikan prasekolah adalah dasar dari perkembangan semua kemampuan dan kecerdasan anak. Ketika kita tanamkan dasar-dasar geografi atau bentang alam mulai dari tingkat prasekolah maka tingkat kecerdasan dan kemampuan anak di masa depan akan lebih baik lagi. Permasalahan lain diantaranya pembelajaran yang ditunjang oleh media pembelajaran kurang komprehensif serta penggunaan media yang kurang sesuai. Observasi dilapangan menunjukkan, media yang digunakan masih sederhana, bersifat dua dimensi dan belum memanfaatkan teknologi.
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini diharapkan mitra akan terampil dalam menggunakan dan memanfaatkan media augmented reality (Geo-AR/GAR) dalam pembelajaran. Media ini akan membantu siswa prasekolah dalam memahami materi dengan lebih kontekstual dan diharapkan sumber belajar bisa dirasakan secara 4 dimensi. Aspek internalisasi nilai dan pemahaman materi akan meningkat selaras dengan media yang digunakan bisa dirasakan oleh peserta didik.
Pengabdian ini dilaksanakan dalam waktu satu tahun dengan dana LPPM Universitas Negeri Padang tahun 2023. Tim melakukan kajian teori dan implementasi teknologi AR dalam pembuatan media pembelajaran, serta menetapkan model studi kasus yang akan di visualisasikan secara nyata dalam bentuk rancangan Prototype Geo-Augmented Reality (Geo-AR).
Berikut beberapa kegiatan yang dilaksanakan:
1. Pre test pemahaman teori guru geografi.
2. Analisis Kendala, Kebutuhan dan Uji Praktikalitas Modul.
3. Demonstrasi Prototipe.