Lihat ke Halaman Asli

Arie Yulfa

Dosen Departemen Geografi Universitas Negeri Padang

Pengembangan Media Geo-Augmented Reality Sandbox sebagai Media Pembelajaran Geografi

Diperbarui: 23 September 2022   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GEO-AR/Tangkapan layar dok pribadi

Berdasarkan publikasi laporan “Learning for the 21st Century” pada tahun 2009 yang berjudul “Framework for 21st Century Learning” yang menjelaskan tentang empat kompetensi atau bidang yang harus dikuasai oleh peserta didik (Marzano, R. J & Heflebower, T: 2012) yang meliputi; subjek inti dan tema abad ke-21, keterampilan belajar dan inovatif, keterampilan informasi, media dan teknologi dan keterampilan hidup dan karir.

Empat kompetensi yang disebut sebagai kerangka pembelajaran abad 21 merupakan upaya untuk menyelaraskan praktik pendidikan dengan tuntutan zaman. Kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi merupakan sebuah ciri bahwa manusia telah memasuki abad 21. Terdapat beberapa hal yang dapat menunjukan tanda bahwa telah memasuki abad 21 yaitu; informasi yang tersedia dan dapat diakses dimana saja; komputasi yang semakin cepat; tomasi yang menggantikan pekerjaan rutin; dan komunikasi yang dapat dilakukan dimana dan kapan saja(Litbang kemdikbud, 2013).

Kemajuan ini berdampak kepada semua bidang yang diprakarsai oleh manusia, tanpa terkecuali pada bidang pendidikan. Sejatinya dunia pendidikan harus mampu untuk menyesuaikan terhadap kemajuan tersebut.

Era perkembangan yang dimaksudkan yaitu era digital, era yang berjalan sangat cepat dan banyak membuat perubahan. Tantangan era digital telah menjadi persoalan disemua bidang, hal ini akan memberikan dampak perubahan positif dan negatif (Setiawan, 2017). Perubahan ini terjadi juga pada proses pendidikan. Era digital ini mempengaruhi mulai dari model, modul, media, dan perangkat pembelajaran.

Geografi Augmented Reality Sandbox merupakan sebuah inovasi media pembelajaran geografi yang memanfaatkan teknologi augmented reality yang dikombinasikan dengan sandbox (kotak pasir). Kombinasi antara augmented reality dan sandbox akan menciptakan visualisasi 3D secara real augmented real time yang dapat terintegrasi untuk menciptakan model topografi secara fisik yang kemudian dipindai ke computer secara real time dengan membentuk pasir yang telah tersedia diatas box. Menurut (Agung, 2021), Sandbox Augmented Reality adalah aplikasi realitas yang ditambah memindai permukaan pasir menggunakan kamera kinect 3D, dan memproyeksikan real peta topografi,hillshading, dan sumulasi air kepada permukaan pasir yang telah dikalibrasikan dengan proyektor.

Rendahnya mutu pendidikan menyebabkan minat sekaligus hasil belajar menjadi rendah. Oleh sebab itu perlu adanya perhatian khusus terhadap kualitas pembelajaran. Pembelajaran yang dirancang dengan baik dan kreatif akan memanfaatkan media dan teknologi. Teknologi yang berkembang pesat akan berimbas kepada munculnya inovasi media pembelajaran. Hal ini juga terjadi pada mata pelajaran geografi. Menurut hasil penelitian Yulfa dan Chandra (2020) menemukan bahwa visualisasi fenomena fisik seperti garis pantai dapat dibuat berdasarkan konsep dan teknologi geovisualisasi.

Berikut langkah-langkah penggunaan Geo-AR :

1. Mengunduh dan mengaktifkan aplikasi Magic sand

  • Unduh semua komponen yang ada dalam folder Augmented Reality Sandbox, tunggu hingga semuanya terunduh. Untuk linknya bisa di-klik https://drive.google.com/drive/folders/1vDkGNrmjQRhG7MVpf-1yd5w4gxk7BeiJ
  • Setelah semuanya terunduh, buka dan install semua aplikasi, yaitu Visual C++ run-time components the Free USB Driver tool (vc_redist.x86 dan KinectSDK-v1.7-setup)
  • Setelah keduanya terinstal, buka aplikasi zadig-2.4, kemudian hubungkan dengan sensor XBOX 360 dan proyektor yang tersambung dengan komputer/laptop pengguna. Setelah terhubung, pilih bagian options, lalu klik List All Devices, sehingga bisa terbaca pada aplikasinya.
  • Pilih Kamera Xbox Anda, Xbox Audio dan Xbox Motor di drop down dan kemudian pilih driver libusb-win32( v1.2.6.0) dari menu driver (klik panah atas/bawah) dan klik install.
  • Masuk ke folder Magic-Sand-With-Games-Win64-v.1.5.4.1, lalu pilih aplikasi Magic sand, lalu klik send to, lalu pilih desktop. Maka tampilan aplikasinya ditambah ke layar awal.
  • Hubungkan dan hidupkan proyektor dan kinect dan mulai perangkat lunak Magic-Sand.aplikasi Magic sand, maka akan terlihat tampilan seperti di bawah ini.

2. Calibration

  • Untuk mengkalibrasi sistem sehingga kinect dan proyektor sesuai, diperlukan beberapa langkah, yaitu:
  • Ratakan pasir di kotak pasir. Pastikan Anda melihat gambar kedalaman atau gambar berwarna dari Kinect (click **advanced, lalu klik Display Kinect Depth View**)
  • Klik **Calibration, lalu klik Manually Draw Sand Region**
  • Tentukan wilayah pasir dengan menggambar persegi panjang dengan mouse pada tampilan Kinect Depth atau Color.
  • Ratakan kembali pasir di kotak pasir. Klik **Automatically Calibrate Kinect & Projector** - serangkaian pola Papan Catur sekarang diproyeksikan di atas pasir.
  • Ketika sebuah prompt muncul, tutupi kotak pasir dengan selembar karton tipis atau sejenisnya.
  • Klik ok - serangkaian pola Papan Catur sekarang diproyeksikan pada karton/piring. Jika kalibrasi berhasil, jendela status harus diperbarui yang menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja.
  • Jika berhasil, maka akan terbaca calibration successful, lalu klik Run, maka akan terlihat seperti di bawah ini:

    GEO-AR/Tangkapan layar dok pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline