Setiap bulan Nopember - bulan Februari dalam setiap tahunnya untuk harga beras selalu terjadi kenaikan harga yang fantastis untuk semua wilayah Indonesia tercinta ini. Hari ini, Selasa 18 Nopember 2014, menjadi hari yang sangat spesial untuk para pengusaha dan pedagang,Khususnya pengusaha beras dan pedagang beras. Karena BBM telah naik signifikan Premium jadi Rp 8500 per liter dan Solar jadi Rp 7.500 per liter. Hal ini sangat berpengaruh dalam elemen kenaikan harga beras, mengapa demikian? Kalau BBM tidak naik saja hari ini ataupun tahun ini, harga beras tetap saja naik. Bulan Oktober - pertengahan Nopember saja sudah naik Rp 400 /Kg, karena faktor ketersediaan barang yang disebabkan tidak semua wilayah di Musim Tanam III bisa ditanamai padi dan faktor cuaca yang mempengaruhi rendemen GKS-GKG - Beras menjadi turun kualitasnya dan faktor distribusi karena cuaca ekstrem yang menyebakan biaya transportasi dan bongkar muat menjadi membengkak biayanya. Puncak kenaikan harga beras biasanya terjadi di bulan Januari - bulan Februari.
Dengan BBM naik ini maka semakin lengkaplah beban para pemain di industri dan perdagangan beras. Mau tidak mau, suka tidak suka, Harga Beras harus dinaikan lagi harganya. WOW!!!!!
Kami adalah pengusaha beras dan pedagang beras di wilayah kerja Jawa Tengah dan DIY dengan bendera CV. Makmur Jaya Klaten yang menghasilkan beras Delanggu dengan merek Beras Cap Gentong Songo, Beras Cap Ridho, Beras Cap ONG dengan ini mengumumkan juga kepada semua pelanggan kami para distributor beras, agen beras& toko beras bahwa mulai hari Rabu 19 Nopember 2014 harga jual beras kami naik lagi Rp 200/Kg,
Merek Beras Cap Gentong Songo Rp 8.900/kg menjadi Rp 9.100/Kg
Merek Beras Cap Ridho Rp 8.500/kg menjadi Rp 8.700/Kg
Merek Beras Cap ONG Rp 8.200/kg menjadi Rp 8.400/Kg
Pun demikian kami umumkan kepada segenap suplyer kami , harga beli beras juga kami naikkan juga sebagai kompensasi dari rantai jaringan industri perberasan Rp 200/kg. harga beli beras yang sebelumnya Rp 7.700 - Rp 7.900 /kg menjadi Rp 7.900 - Rp 8.100 /Kg.
Hal ini sampai kita tulis di kompasiana ini dikarenakan situasi yang sulit, karena faktor transisi/penyesuaian baru akan dimulai. Dan sampai dini hari saja kami masih sulit untuk memprediksikan lagi harga yang terbaik untuk para petani, pengusaha penggilingan padi, pengusaha beras, pabrik beras dan pedagang beras (distributor, agen, toko) serta harga terbaik untuk end user sebagai konsumen akhir.
Diakhir tulisan ini kami berharap semua Program Pemerintah bisa dilaksanakan dengan sebaik - baiknya.
BADAI PASTI BERLALU !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H