Lihat ke Halaman Asli

"S'Krim" Dingin Menghangatkan

Diperbarui: 10 Juli 2018   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Arsip

Begitu semboyan yang diucapkan Keke, salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang tahun 2018. Ineke Dahlia, adalah mahasiswa penggagas pembuatan es krim. Es krim ini beda dari yang lain. Seperti semboyannya, es krim ini juga menghangatkan karena berperisa dari jahe.

Ide ini muncul dari dimulainya KKN UM 2018 di desa Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Potensi produksi jahe di desa tersebut termasuk tinggi. Namun sampai saat itu warga hanya memprosesnya sampai dijadikan bubuk jahe siap seduh.

Namun berkat ide dari mahasiswi Pendidikan Kimia ini, jahe tersebut bisa menjadi produk pangan yang sangat digemari konsumen, baik anak-anak maupun dewasa. "Kalau produk ini tujuan pangsa pasarnya bisa banyak, karena anak-anak suka es krim, dan orang dewasa suka jahe" Kata mahasiswi semester enam ini. "Semakin luas pangsa pasarnya, maka akan semakin besar peluang usaha ini akan berkembang" tambahnya.

Bukan hanya ide yang cemerlang, mahasiswi yang sebentar lagi mengikuti KPL ini juga mengadakan seminar. Dibantu dua orang temannya, Antok Yuwono dan Friska Aprilia Puspitasari menggelar acara pelatihan pembuatan es krim jahe untuk ibu-ibu. "Pelatihan ini ditujukan kepada ibu-Ibu agar termotivasi untuk berinovasi" kata Antok. "Karena sebentar lagi, desa ini akan menjadi desa wisata yang biasanya para turis akan mencari khas dari daerah yang dikunjunginya" tambah mahasiswa yang juga Kordinasi Lapangan KKN UM di Desa Sumbermanjing Wetan.

Dalam pelatihan juga diberitahukan cara pemasaran dan estimasi biaya dari produk. Itu dapat menambah motivasi para ibu agar segera merilis usaha tersebut. "Untuk pemasarannya, nanti sementara bisa online, baik instagram maupun facebook atau bisa juga dititipkan di mini market dahulu" kata friska. 

Begitu pernyataan mahasiswi yang menjadi bagian dari pemasaran produk tersebut. "Kalau untuk estimasi biaya, untuk satu kali pembuatan bisa menghabiskan sekitar 15 ribu, itu untuk 35-50 cup" jelas mahasiswi Administrasi Perkantoran tersebut. "Sehingga masih lumayan menghasilkan ketika dijual 1000-2000 rupiah" tambah mahasiswa yang juga semester enam tersebut.

Program ini merupakan salah satu program yang disetujui oleh perangkat desa untuk dilaksanakan mahasiswa KKN UM 2018. Harapannya ke depan dengan kegiatan tersebut dapat menjadikan masyarakat yang berjiwa usaha agar dapat bersaing di era teknologi sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline