Lihat ke Halaman Asli

Perbandingan terhadap Persepsi MSG

Diperbarui: 30 April 2016   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

MSG, pada umumnya disebut oleh masyarakat sebagai penyedap rasa (micin). Entah nama darimana yang penting sebutan untuk semua penyedap rasa adalah micin. ia tergolong salah satu komponen bahan makanan yang berguna melengkapi rasa sebuah makanan. Sebenarnya ada tidaknya micin dalam makanan tidak terlalu berpengaruh. Hanya manusianya saja yang terlalu membutuhkan bahan tersebut.

Ketika seorang koki bekerja di sebuah tempat makan yang sehat, sehingga mengharuskan ia untuk tidak memakai MSG pada masakannya, akan berbeda dengan ibu rumah tangga dalam hal ini masih pemula memasak. Rasa masakan akan mereka hasilkan akan jauh berbeda. Perbedaan inilah yang tidak memungkinkan untuk kita agar tidak memakai MSG pada makanan.

Seperti yang pernah saya baca pada sebuah artikel, bahwa cara kerja senyawa MSG adalah merasuk melalui indera perasa. Kemudian mengirimkan stimulus kepada otak agar beranggapan masakan tersebut enak. Dengan kata lain MSG sebagai penipu otak. Lalu apakah otak terima jika terus menerus ditipu?

Nah itulah yang menjadi penyebab MSG berbahaya. Ketika dipikir secara logis dengan mengansumsikan bahwa otak adalah seorang anak. Anak yang ditipu terus menerus, akan beranggapan bahwa tipuan itu benar. Sehingga menuntut untuk selalu dapat tipuan tersebut. Lalu dapat kita simpulkan bahwa kita akan terus ketagihan dengan rasa MSG pada makanan yang kita makan. 

Lalu berarti MSG sama dengan rokok mungkin juga kopi atau mungkin juga lebih parah ketika dikonsumsi terus menerus menjadi ketagihan seperti pecandu NARKOBA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline