Lihat ke Halaman Asli

Suguhan yang Baik untuk Anak?

Diperbarui: 17 April 2016   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ariefuat----Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, manusia semakin berlomba menciptakan inovasi terhadap produk buatan yang biasa kita konsumsi setiap hari. Mulai dari produk makanan, pelayanan, pertontonan, informasi, dan lain sebagainya. Dalam menyikapi era tersebut, terjadi fenomena yang terjadi pada generasi penerus bangsa kita. Fenomena terburuk adalah kemerosotan moral yang terjadi sebagai akibat konsumsi produk yang tidak sewajarnya terjadi pada anak. Hal itu ditimbulkan dari salah satu konsumsi yang tidak kita sadari, yaitu konsumsi pertontonan. Produk tersebut biasanya kita konsumsi lewat saluran televisi, baik berbayar maupun tidak.

 

Namun yang sebenarnya tidak kita perhatikan terdapat acara yang tidak pantas untuk ditonton oleh anak kita. Sebenarnya dari pihak pertelevisian baik komisi penyiaran dan dari televisi sendiri sudah berupaya untuk memberikan peringatan untuk target penonton suatu acara tersebut. Baik dengan cara memberi simbol D atau R/BO pada sisi bawah atau atas pada tampilan acara televisi tersebut. Juga melakukan penyensoran terhadap scene film bahkan film yang dianggap tidak pantas untuk dipertontokan. Atas usaha tersebut mereka dapat kita acungi jempol sebagai lembaga yang bekerja untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dalam.

 

Pernah suatu saat dikelas perkuliahan saya, dibahas faktor yang mempengaruhi menurunnya moral anak bangsa dengan kesimpulan bahwa faktor terbesar adalah lemahnya pegawasan orang tua terhadap anak yang menonton suatu acara yang tidak pantas. Salah satu acara kesukaan para orang tua adalah sinetron, yang memang tujuannya untuk dewasa, terutama pada kalangan para ibu. Sebagai contoh, anak ketika mereka mencari hiburan dengan menonton acara televisi, dan pada saat itu juga terdapat acara sinetron kesukaan para ibu biasanya dari saluran televisi lain, maka mereka mengganti saluran anak mereka dengan saluran acara sinetron. Dengan terpaksa anak mereka melihat sinetron tersebut, dan tanpa disadari otak mereka merekam segala adegan pada sinetron tersebut dan setelahnya mengaplikasikan di kehidupannya sehari - hari. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan membelikan televisi yang khusus untuk anak dengan channel yang juga khusus untuk anak. Lalu bagaimana jika mereka hidup secara sederhana dengan penghasilan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari – hari saja.

 

Dilihat dari pemecahan masalah tersebut timbul lagi permasalahan tentang ekonomi. Para orangtua dituntut untuk bekerja lebih keras lagi demi membelikan televisi dan membayar sewa channel berbayar. Ketika dihadapkan dengan permasalahan yang mempunyai penyelesaian yang menimbulkan masalah lain, tidak dapat dikatakan sebagai golden ways dari masalah tersebut. Lalu bagaimana mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut?

 

Sebenarnya kita terlalu terfokus pada masalah tersebut sehingga kita kebingungan untuk mencari jalan keluarnya. Permasalahan tersebut tidak lepas dari permasalah moral orang tuanya sendiri. Seperti pepatah mengatakan “ Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, lalu sadarkah para orangtua akan hal ini ? Orangtua dalam hal ini harus menjadi panutan, contoh yang bisa meningkatkan moral anak mereka.

Ketika anak kita ingin menonton acara televisi kesukaan mereka, kita harus mengalah dan menemani mereka agar terhindar dari acara yang tidak sepantasnya mereka lihat demi peningkatan moral anak bangsa agar kelak memajukan Negara Indonesia.(afw)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline