Buku adalah jendela dunia. Begitulah ungkapan yang sering kita dengar. Banyak jenis buku yang berseliweran, ada buku fiksi dan ada juga non fiksi. Ada buku biografi ada juga autobiografi. Bahkan semua sektor kehidupan ada buku yang membahasnya. Sektor politik, ada buku yang membahas tentang politik. Sektor ekonomi, banyak juga buku yang membahas ekonomi. Apalagi sektor pendidikan,tidak sedikit buku yang membahasnya.
Salah satu jenis buku yang paling banyak dibaca adalah jenis buku non fiksi, yaitu novel. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang di dalamnya mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelakunya.
Dari banyak beredarnya novel di Indonesia, ada salah satu novel yang diyakini akan mampu menggugah siapa saya yang membacanya. Novel itu berjudul 'Keliru Rindu'. Novel fiksi yang menceritakan tentang seorang pemuda yang menaruh rindu pada seorang gadis. Gadis itu adalah adik kelasnya sewaktu di sekolah. kedekatannya sejak di bangku sekolah, merambat hingga ke masa-masa kuliah. Saat masa kuliah inilah sebuah kejadian terjadi.
Pemuda yang mencintai gadis itu, ia tidak mampu mengutarakan perasaannya. Seperti kisah cinta Ali dan Fatimah. Namun, beda dengan kisah pemuda ini, ia harus merasakan ketidakberdayaan dalam mengutarakan perasaannya. Ia harus menerima kabar pahit bahwa gadis itu akan di nikahkan dengan laki-laki lain sebagai teman kehidupannya di German, untuk studi S2nya.
Novel karya penulis muda ini disinyalir akan menjadi novel bergenre romance religi sejenis dengan novel-novel karya Habiburrahman El Shirazy atau sering dipanggil Kang Abik, penulis novel 'Ayat-ayat Cinta'.
