Seperti yang kita tahu, dunia sedang dilanda pandemi virus Covid-19. Virus ini memiliki tingkat penyebaran yang tinggi tanpa perlu kontak fisik dari penderita. Seseorang dapat terinfeksi virus ini melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk dan bersin.
Tetesan kecil tadi lalu jatuh dan mengenai benda sekitarnya.
Bila benda yang terkontaminasi droplet tadi disentuh oleh seseorang lalu memegang bagian hidung, mulut atau mata (segitiga awajah), maka orang tersebut dapat terinfeksi virus Covid -19.
Virus ini juga dapat menyebar bila droplet tadi dihirup langsung oleh seseorang. Sehingga, pemerintah menghimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan serta membatasi gerak masyarakat untuk menekan laju penyebaran virus ini. Akibatnya pula, tempat-tempat umum termasuk sekolah dibatasi jam operasinya dan harus ditutup.
Seluruh kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara luring (luar jaringan) atau online termasuk kegiatan belajar mengajar PAUD (pendidikan anak usia dini). PAUD merupakan sistem pendidikan untuk anak usia dini, anak-anak berumur 0-6 tahun, dan terdiri dari KB (kelompok bermain) dan TK (taman kanak-kanak).
Terdapat beberapa metode dalam pembelajaran jarak jauh. Metode ini bisa dikelompokan menjadi sinkronus (langsung) dan asinkronus (tidak langsung). Metode sinkronus dilakukan dengan cara murid dan guru berinteraksi secara langsung dalam waktu yang sama melalui media video conference seperti Zoom dan Google Meet.
Sedangkan metode asinkronus dilakukan dengan memberikan tugas kepada murid yang pengerjaannya tidak harus selesai saat itu juga. Di RA Al-adzkar Bandung Barat, pembelajaran jarak jauh dilakukan dengan menggunakan Whatsapp Group untuk koordinasi guru, siswa dan orang tua serta media untuk memberikan tugas kepada siswa.
Namun, metode ini saya rasa tidak dapat menggantikan pembelajaran tatap muka karena terdapat beberapa kebutuhan anak yang tak terpenuhi melalui pembelajaran jarak jauh.
Usia dini 0-6 tahun sering disebut sebagai masa emas. Hal ini dikarenakan masa ini merupakan masa penting dalam tumbuh kembang manusia. Optimal atau tidaknya perkembangan di masa ini akan menentukan bagaimana perkembangan di masa-masa selanjutnya terutama di masa anak hingga remaja. Stimulasi agar anak dapat berkembang dengan optimal sangat diperlukan.
Kurikulum PAUD dirancang untuk melakukan hal tersebut. Namun, dengan kondisi pandemi yang memaksa harus pembelajaran jarak jauh, kurikulum PAUD tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal sehingga menyebabkan kurangnya stimulasi untuk anak usia dini. Setidaknya terdapat 4 aspek perkembangan yang terkena dampaknya.
Aspek pertama adalah aspek motorik anak. Motorik ini berarti setiap hal yang berkaitan dengan gerak gerik anak. Hal-hal seperti kemampuan anak memegang benda, mengkoordinasikan gerakan tangan, hingga aktivitas seperti berlari hingga melompat, merupakan hal-hal yang termasuk dalam aspek motorik anak. Mungkin ada yang bertanya-tanya, sebenarnya untuk apa ada taman bermain di setiap TK?.